SOLO-Persoalan kenakalan remaja seperti tawuran, free sex, narkoba hingga terlibat kriminalitas menjadi keprihatinan kita semua. Meski demikian hal ini bukan merupakan kewajiban pemerintah saja dalam menangani namun keluarga juga menjadi faktor penting dalam membentengi remaja.
“Perlu sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Keluarga menjadi benteng dalam persoalan tersebut. Orang tua harus menjadi contok dari anak-anaknya,”ujar Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah saat menyampaikan materi di acara FGD (Forum Grop Discussion) dengan mengangkat tema,’Menyiapkan Generasi Muda Indonesia Tangguh’ di Solo, Selasa, (1/11/ 2022).
Selain keluarga faktor lain yang penting dalam menjaga moralitas remaja adalah faktor lingkungan dan sekolah.
Sementara itu pembicara lainnya Arif Priyanto, selaku Direktur Taqiyya Rosyida menjelaskan bahwa karakter itu dibentuk karena kebiasaan.
“Emas akan menjadi emas meski ditempatkan di lingkungan kotor artinya pemuda harus mempunyai jati diri sendiri,”katanya.
Memilih guru yang berkualitas sangat diperlukan bagaimana kita ingin anak berkualitas namun gurunya tidak berkualitas.
Lanjut Arif, tantangan lain terkait persoalan remaja adalah munculnya kemajuan teknologi.
“Teknologi seperti pisau artinya bisa dibuat untuk manfaat ataupun untuk melukai, ini menjadi tantangan tersendiri,”tuturnya.
Terkai hal itu, Yayasan Taqiyya Rosyida nantinya berencana akan membuat kurikulum 24 jam artinya untuk mengkoneksikan antara orang tua dan sekolah.
“Bagaimana anak setelah pulang sekolah masih memperoleh kurikulum seperti bersosialisasi dan lainnya, ada pantuan 24 jam dari sekolah,”harapnya.
Wakil Ketua DRPD Jateng memberikan apresiasi terkait program tersebut semoga bisa sukses dan bisa dicontoh lembaga lain. []