KLATEN-Pejabat ini memiliki tugas seabrek, di mana selain menjalankan tugas pemerintahan dan menjaga wilayah, memiliki aktifitas lain yakni berdakwah.
Marjono, Camat Pedan yang tiga tahun lagi menjelang purna masih aktif menghadiri undangan warga untuk mengisi pengajian.
Tema pendidikan keluarga menjadi pokok kajian yang diusung ketika mengisi pengajian Ahad pagi serta saat ceramah nasehat pengantin.
Uniknya pejabat yang tinggal di dusun Jambakan, Desa Bayat, Kecamatan Bayat itu ketika mengemas pesan dakwah dalam bait-bait tembang macapat untuk menjaga nilai luhur budaya Jawa.
Menurut pria lulusan Pasca Sarjana Universitas Slamet Riyadi Surakarta itu nguri – uri budaya bisa dimasukkan sebagai metode dalam berdakwah menyampaikan syiar Islam.
“Banyak seratan atau tulisan Raden Rangga Warsita yang penuh hikmah dan nasehat. Biarpun hanya sesepuh (satu rangkaian syair) itu saya tembangkan sehingga pesan itu bisa mudah diterima. Kalau kajiannya umum untuk mengenalkan macapat, sering saya mengajukan kuis atau tebakan tentang nama macapat dengan maksud untuk memperkenalkan budaya Jawa ya salah satunya saat mengisi kajian,”jelasnya, Jumat (27/1/2023).
Marjono yang bertugas di wilayah Kecamatan Pedan sejak tahun 2020 itu mengatakan pengajian menjadi salah satu programnya untuk merangkul komponen masyarakat.
“Karena bagi saya organisasi masyarakat itu perlu wadah sehingga bisa saling berkomunikasi saat terjadi permasalahan umat,”ujarnya.
Di Kecamatan Pedan lanjut Marjono telah terbentuk Forum Relawan Pedan di dalamnya ada NU, Muhammadiyah, MTA, serta ormas Islam lainnya bahkan sampai perguruan silat.
Ia berharap masyarakat bisa saling bekerjasama untuk tugas-tugas kemanusiaan serta menjaga keamanan daerah.
“Ada kegiatan antar jemput pasien rumah sakit secara gratis oleh mobil relawan. Saat terjadi konflik massa, nantinya para pemimpin ormas yang bertanggung jawab mendamaikan warga. Jadi permasalahan wilayah bisa diselesaikan lebih cepat tanpa harus menunggu jatuhnya korban,”pungkasnya. [WES]