Rektor UNS Kukuhkan 5 Guru Besar Baru

Date:

SOLO-Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta resmi mengukuhkan lima guru besar baru. Pengukuhan berlangsung dalam Sidang Terbuka Senat Akademik UNS, Selasa (7/3/2023).

Kelima guru besar tersebut adalah Prof. Dr. Albertus Sentot Sudarwanto, S.H., M.Hum., Prof. Dr. Agus Purwantoro, M.Sn., Prof. Drs. Bambang Harjito, M.App.Sc., Ph.D., Prof. Dr. Rahmanu Widayat, M.Sn., Prof. Danar Praseptiangga, S.T.P., M.Sc., Ph.D. Pengukuhan guru besar UNS berlangsung di Gedung Auditorium G.P.H. Haryo Mataram UNS.

Kelima guru besar baru UNS dikukuhkan atas kontribusi di bidang ilmu yang beragam. Prof. Dr. Albertus Sentot Sudarwanto, S.H., M.Hum., merupakan guru besar ke-10 Fakultas Hukum (FH) dan ke-255 UNS. Beliau dikukuhkan menjadi Guru Besar dalam Bidang Ilmu Hukum dengan pidato inaugurasi berjudul Model Imbal Jasa Lingkungan Berbasis Kontraktual sebagai Bentuk Tanggung Jawab Perdata.

Prof. Dr. Agus Purwantoro, M.Sn., merupakan guru besar ke-3 pada Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) dan guru besar ke-256 UNS. Beliau dikukuhkan menjadi Guru Besar dalam Bidang Ilmu Penciptaan Performance Art dengan pidato inaugurasi berjudul Eksplorasi Kreatif dan Identitas Karakter Dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia.

Prof. Drs. Bambang Harjito, M.App.Sc., Ph.D., merupakan guru besar pertama pada Fakultas Teknologi Informasi dan Sains Data (FATISDA) dan ke-257 UNS. Beliau dikukuhkan menjadi Guru Besar dalam Bidang Ilmu Kriptografi dan Keamanan Informasi dengan pidato inaugurasi  Keamanan Informasi Menggunakan Kriptografi DNA berbasis NTRU Kriptosistem pada Cyber Space.

Prof. Dr. Rahmanu Widayat, M.Sn., merupakan guru besar ke-4 pada FSRD dan ke-258 UNS. Beliau dikukuhkan menjadi Guru Besar dalam Bidang Ilmu Estetika dengan pidato inaugurasi berjudul Estetika Rupa Jawa dalam Konstelasi Seni Timur dan Barat.

Prof. Danar Praseptiangga, S.T.P., M.Sc., Ph.D., merupakan guru besar ke-38 Fakultas Pertanian (FP) dan ke-259 UNS. Beliau dikukuhkan menjadi Guru Besar dalam Bidang Ilmu Pangan dengan pidato inaugurasi berjudul Pengembangan Pangan Fungsional dan Pengemas Pangan Berkelanjutan Berbasis Sumber Daya Alam Indonesia.

Ketua Dewan Profesor (DP) UNS, Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D., melihat pengukuhan kelima guru besar baru UNS sebagai sesuatu yang spesial. Hal tersebut karena momentum ini menjelang Dies Natalis ke-47 UNS. Momen ini terasa luar biasa bagi Prof. Suranto yang selama ini melihat perjalanan kelima guru besar baru UNS ini.

“Saya bangga dan senang sekali dengan lima guru besar yang dikukuhkan. Tidak secara akademik saja tetapi mereka betul-betul ditempa dan dipersiapkan secara mental, akademik, dan psikologisnya,” ujar Prof. Suranto.

Senada dengan hal tersebut, Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum., mengatakan bahwa pengukuhan ini sebagai kado manis. Hal ini semakin memantapkan optimisme baru UNS untuk mengejar target 10% jumlah guru besarnya.

Jumlah guru besar menjadi salah satu indikator penting untuk menilai kualitas suatu perguruan tinggi. Bertambahnya guru besar dan doktor yang dimiliki UNS akan sangat berdampak pada peningkatan kualitas dan kuantitas riset dan/atau publikasi.

Hal ini karena keberhasilan seorang dosen mencapai derajat guru besar tidak terlepas dari peran kinerja riset dan publikasinya.

Prof. Jamal percaya dan yakin dengan kapasitas keilmuan yang dimiliki setiap Guru Besar UNS. Menurut beliau, mereka akan mampu memiliki peran sosial yang besar di tengah masyarakat dan mampu bersanding dengan membangun jejaring internasional dan berkiprah di panggung global.

“Guru besar yang produktif berkarya melalui berbagai kajian dan riset yang berkualitas, diyakini mampu memberikan solusi strategis bagi penyelesaian problematika masyarakat, sekaligus dapat meningkatkan indeks UNS di tingkat internasional,” ujar Prof. Jamal.

Terakhir, Prof. Jamal berpesan agar para guru besar baru UNS untuk produktif membimbing mahasiswa dan dosen juniornya. Sejawat guru besar UNS diminta untuk tidak berubah menjadi santai atau loyo setelah memperoleh jabatan guru besar, apalagi menjadikannya untuk batu loncatan kepentingan individu.

“Terdapat mandat pemerintah memberikan jabatan guru besar yang mengandung pesan agar kehadiran guru besar sebagai kaum intelektual adalah hadir untuk memberi solusi dan bukan justru menjadi bagian dari masalah,” pungkasnya. []

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Ratusan Emak-Emak Gelar Aksi Protes Peredaran Miras di Solo

SOLO-Peredaran miras di Solo kian hari kian memprihatinkan, jika...

Polresta Solo Dalami Kasus Pembobolan Kantor UPTD PPA

SOLO-Kantor Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Solo yang berlokasi...

Adu Kreatifitas: Guru Staff SD Muh Palur Hasilkan Karya Konten Video TikTok Sukses PPDB

SUKOHARJO-Perkembangan teknologi dan media sosial saat ini menjadikan para...

Wawali Solo Terpilih Kunjungi SDM 1 Sempat Menyuapi Siswa

SOLO-SD Muhammadiyah (SDM) 1 Solo menerima tamu Wakil Wali...