SLEMAN–Membahas mengenai ibu bekerja atau ibu rumah tangga tentu tidak akan ada habisnya, karena masing-masing memiliki pandangan dan pegangan yang berbeda. Menjadi working mom ataupun fulltime mom adalah sebuah pilihan yang tentu saja berbeda alasan dan tujuan dari setiap individu.
Begitu juga bagi Siti Fatimah, alumni Universitas Janabadra Yogyakarta ini telah malang melintang di dunia perkantoran sejak tahun 2005. Awal karirnya dimulai sebagai kasir di sebuah Swalayan di Yogyakarta, kemudian menjadi admin keuangan di salah satu penerbit berskala nasional.
Karirnya semakin bersinar ketika bekerja di Pusat Studi Kepemudaan, Youth center Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Bekerja di sektor publik tentu saja banyak menyita waktu Siti bersama keluarga, hal inilah yang kemudian menjadi salah satu alasan bagi Siti untuk memilih resign dari kantornya dan memulai usaha dari rumah.
Terakhir bekerja sebagai administrasi keuangan sebuah perusahaan otobus lintas pulau, memiliki kolega yang luas dan pengetahuan tentang media sosial, menjadi bekal yang cukup bagi Siti untuk mengelola bisnisnya sendiri.
Berawal dari seorang teman yang mempercayakan untuk menghandle desain untuk promo konten usaha persewaan mainan dan peralatan bayi, kemudian dari sana justru semakin banyak order desain semua jenis cetakan sesuai permintaan seperti pembuatan logo, sticker, nota, kartu parkir, kartu nama, kartu ucapan, cover maupun membuat konten digital seperti informasi lowongan kerja, bahan presentasi, dan video produk/jasa dan masih banyak yang lainnya.
Tidak berhenti disitu, Siti juga merambah dunia Influencer.
Selain sebagai desainer grafis, Siti juga menjadi salah satu pengurus sebuah Yayasan pemberdayaan perempuan, dari sanalah kemudian Siti bergabung dengan Familia Indonesia, sebuah komunitas dengan segmen keluarga.
Banyak project yang telah diambil Siti sebagai Influencer, diantaranya store visit, talkshow, endorse dan review produk di media sosial, grand opening berbagai gerai, dan lain sebagainya.
Selain itu, Siti juga bergerak di bidang event organizer, salah satunya seperti pementasan band dan juga pameran lukisan di Taman Budaya Yogyakarta belum lama ini.
Resign dari dunia perkantoran dan sibuk dengan aktivitas freelance tentu banyak suka duka yang dialami Siti. Bertemu dengan klien, relasi baru dan memiliki banyak waktu untuk anak-anak dan keluarga adalah nilai yang tidak dapat ditukar dengan uang. Hal inilah yang menjadi penyemangat Siti dan semakin mantap menekuni aktivitasnya sekarang.
Ditemui di rumahnya, Kwarasan, Nogotirto, Gamping, Rabu (12/07/2023). Menurut Siti pribadi, setiap ibu pasti berharap bisa full time mom buat anaknya tetapi eksistensi dan penghasilan tetap jalan. Tetapi tidak semua ibu diberikan kesempatan itu, bisa jadi menjadi working mom adalah kebutuhan dan kewajiban, bukan pilihan.
Tetapi ada juga ibu yang ingin menjadi working mom karena pilihan, dia diberikan rejeki berupa support sistem untuk menitipkan anak-anak selama bekerja.
“Jadi baik menjadi working mom atau tidak, seorang ibu tetaplah yang terbaik untuk anaknya karena dia telah berusaha semaksimal mungkin membahagiakan anaknya. Hanya rejekinya saja yang berbeda jalannya. Bisa melalui suami, dirinya sendiri, anaknya ataupun dari siapapun itu,”pungkasnya. []