GUNUNGKIDUL-Rumah Tahfidz Griya Cendekia milik Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia memasuki tahun ke 7. Selama itu pula ratusan santri yang mengenyam pembelajaran Al Qur’an di tempat ini.
Didirikan diatas tanah wakaf milik Universitas Islam Indonesia di Playen pada 2017, rumah tahfidz ini kini berkembang pesat. Dari yang awalnya hanya 2 kelas, kini menjadi 8 kelas dari berbagai tingkatan usia.
Berawal dari keprihatinan pengurus rumah wakaf melihat kurangnya pendidikan Al Qur’an bagi anak-anak sekitar, akhirnya didirikanlah Rumah Tahfidz Griya Cendekia.
Pengajarnya saat itu berasal dari istri-istri pengurus yang juga berprofesi sebagai guru. Nyaris tanpa publikasi apapun, kabar berdirinya rumah tahfidz hanya melalu mulut ke mulut, yang awalnya hanya memiliki santri sejumlah 30an anak.
Kini telah berkembang menjadi ratusan. Bahkan pada saat pandemi dengan protokol kesehatan yang ketat, sampai dibuka 2 shift yakni pagi dan sore.
Saat ini Griya Cendekia memiliki 8 kelas, anak-anak dikelompokkan sesuai tingkatan hafalannya.
Haryono selalu pengurus rumah tahfidz mengungkapkan kebahagiannya dan tidak menyangka bahwa keberadaan rumah tahfidz ini akan diterima dn berkembang demikian pesat, bahkan tidak hanya dari lingkungan sekitar, tetapi sampai 4 kepanewon yang telah bergabung menjadi santri.
“Kami berharap rumah tahfidz ini menjadi bermanfaat mampu berkontribusi kepada masyarakat terutama umat Islam dalam pembelajaran Al Qur’an. Dan orang tua untuk selalu mendukung putra-putrinya untuk belajar Al Qur’an sebagai bekal hidupnya kelak,”pungkas Haryono, Jumat (28/07/2023). []