SUKOHARJO-UIPM (Universal Institute of Profesional Management) Malaysia memberikan gelar Doktor Honoris Causa (HC) dalam bidang Business Management kepada Tuntas Subagyo SAP, SM,MM Penganugerahan gelar tersebut dilakukan Sabtu (9/9) di Hotel Brother Solo Baru.
Penganugerahan doktor kehormatan ini dilakukan karena Tuntas Subagyo SAP, SM,MM dinilai memiliki jasa luar biasa dalam bidang ilmu bisnis menajemen dalam membangun masyarkat Solo dan sekitarnya.
Presiden UIPM Malaysia, Prof.Dr.Ridwan Soleh, MA.LLM,P.hD, mengakatan berbangga hati karena ada anak bangsa yang bisa mengangkat potensi daerah melalui Sumber Daya Manunusia di bidang Bisnis Manajemen.
UIPM mendukung penuh setiap anak bangsa yang mempunyai dedikasi tinggi untuk membangun bangsa dalam melakukan implementasi Sustainable Development Goals 17 program.
“Mari kita dukung langkah Tuntas Subagya dalam mencerdaskan bangsa dalam menciptakan dan berinovasi di Kota Solo dan sekitarnya,”ujarnya.
Ridwan menambahkan, Kita mempunyai track record bahwa Tuntas melakukan inovasi seluruh elemen yang ada di Soloraya menuju tata titi tentrem raharja.
“Inilah konsep yang harus kita angkat dan di sosialisasikan bahwa orang Indonesia mempunyai cara pandang yang dinamis memayu hayuning bawana untuk seluruh elemen,”tambahnya.
Saat penganugerahan gelar doktor HC Tuntas Subagyo menyampaikan orasi ilmiah berjudul,” Analysis Of Green Marketing And Green Brand On Interest to Buy TroughTrust In Sosro Joy Tea Green Green Product”.
Terkait pemberian gelar doktor Tuntas menjelaskan hal ini merupakan langkah awal kedepan untuk meraih gelar profesor. Ia berharap semoga bisa membawa manfaat bagi bangsa Indonesia dan keberkahan bagi masyarakat Sukoharjo.
Menurutnya pendidikan itu sangat penting karena bisa membawa pada sebuah sistem bagaimana bisa memajukan masyarakat maupun diri sendiri untuk kebaikan barsama, semua harus bermula dari pendidikan.
Ketua Umum Partai Kedaulatan Rakyat ini berpendapat fasilitas dari sebuah pendidikan itu sangat penting, selain pemberdayaan pengajar (guru), dan juga motivasi yang mampu menggiring masyarakat agar bisa mencapai pendidikan yang lebih tinggi hingga sampai ke pelosok pedesaan.
Menurutnya saat ini yang menjadi persoalan adalah tentang pendidikan di Sukoharjo adalah minimnya fasilitas pada lembaga pendidikan.
“Untuk sekolah mahal bisa terlaksana namun untuk sekolah negeri itu sangat kurang. Hal ini akan membawa dampak pada siswa yang bersekolah ditempat tersebut,”ujarnya.
Tuntas berkeyakinan jika semua fasilitas pendidikan di Sukoharjo itu memadai maka Insya Allah pendidikan bisa lebih maju.
“Kedepannya saya berharap pendidikan di Sukoharjo bisa menjadi pionir pendidikan di Indonesia dan selangkah lebih maju dari kabupaten lainnya,”pungkasnya. []