GUNUNGKIDUL-Tahun 2024, total kuota haji untuk Indonesia dari Arab Saudi mencapai 241 ribu dengan tambahan kuota 20 ribu. Dengan rincian, 221.720 kuota untuk jamaah haji reguler dan 19.280 kuota jamaah haji khusus.
Untuk menyiapkan kesiapan jamaah haji, Sahid Tour bekerjasama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) Wonosari Gunungkidul menyelenggarakan pra manasik haji di Aula Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu Kemenag Gunungkidul, Kamis (25/01/2024).
Kepala Cabang BSI Wonosari Mohammad Budianto mengatakan, pihaknya sudah lama menjalin kerjasama dengan pihak Sahid Tour dalam pemberangkatan haji dan umrah.
“Saat ini kami menyosialisasikan persiapan haji lewat program gold series untuk mempercepat masa tunggu haji lewat pindah porsi,” ungkapnya.
Panjangnya antrian haji reguler di wilayah Wonosari yang mencapai 33 tahun merupakan waktu yang cukup panjang. Sementara usia terus bertambah, kemampuan fisik juga akan terus berkurang padahal haji merupakan kegiatan yang butuh tenaga fisik.
Untuk itu, tambah Budi, BSI telah bekerjasama dengan Sahid Tour menyiapkan skema program gold series untuk mempercepat masa tunggu haji dari 33 tahun menjadi 6 sampai 7 tahun melalui haji khusus.
Ada beberapa alternatif untuk jamaah yang ingin melakukan percepatan melalui haji khusus, bisa dengan pembiayaan full dan cicilan emas. Bagi jamaah nasabah BSI bisa membayar secara full untuk mengambil porsi haji khusus.
Selain itu, nasabah juga bisa menggunakan skema cicilan emas selama 5 tahun, di mana emas ini bisa melindungi nilau uangnya dengan nilai tukar yang aman.
“Untuk bisa mempercepat masa tunggu haji menjadi 6-7 tahun, calon jamaah haji reguler bisa melakukan pindah porsi ke haji khusus,” ujarnya.
Sementara Mohammad Faizun, Gold and Pawning Business BSI Wonosari mengatakan, pindah porsi dari haji reguler ke haji khusus akan menguntungkan calon jamaah haji yang menunggu puluhan tahun pemberangkatan haji.
Faizun menjelaskan, pindah porsi ini bisa dilakukan jamaah haji reguler dengan memanfaatkan cicilan emas yang ada di BSI. Di mana nilai akad yang digunakan sesuai dengan saat akad awal dilakukan. jadi nilai pembayaran setiap bulan akan sama selama lima tahun misalnya. “Ketika nanti sudah luna situ bisa digunakan untuk melunasi haji khusus,” ujarnya.
Kemenag Gunungkidul Apresiasi BSI dan Sahid Tour
Kepala Kemenag Kabupaten Gunungkidul Drs. H. Sa’ban Nuroni, MA mendukung upaya BSI Wonosari dan Sahit Tour untuk melakukan bimbingan haji dalam pra manasik haji ini. Terlebih lagi masa tunggu yang mencacpai 33 tahun juga menjadi perhatian Sa’ban Nuroni.
“Kementerian Agama hari ini bekerja sama dengan BSI dan Sahid Tour menginformasikan kepada panjenengan bahwa terbuka peluang untuk bisa segera pergi haji dengan cara pindah porsi haji. Dari Sahid Tour ini menyediakan sebagai biro dan dari BSI menyediakan cara pembiayaannya,” terang Sa’ban.
Pihaknya bersyukur, dalam pra manasik ini, pihak BSI Wonosari dan Sahid Tour mengenalkan program golden series untuk menjadi pertimbangan calon jamaah haji yang ingin melakukan percepatan masa tunggunya. Salah satunya melalui haji khusus.
Sementara itu H. Taufik Ahmad Soleh, S.Ag.,MA. Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Gunungkidul mengapresiasi atas diadakannya program Golden Series untuk mempercepat keberangkatan haji dengan pindah porsi. Mengingat masa tunggu di wilayah DIY hingga saat ini 33 tahun.
“Ini merupakan edukasi kepada masyarakat, oleh karena itu bagi masyarakat perlu disiapkan pendaftaran haji, baik yang haji khusus mengingat masa tunggu yang lama sehingga kondisi fisik jika menunggu 33 tahun maka pindah porsi itu salah satu pilihan yang bisa dipertimbangkan oleh calon jamaah haji reguler,” ungkapnya.
Pindah Porsi Pilihan Realistis
Direktur Sahid Tour Jakarta H. Hari Prakoso mengatakan, Sahid Tour memberikan peluang bagi jamaah yang mampu untuk melakukan pindah porsi dari haji regular ke haji khusus agar masa tunggu haji bisa dijalankan selama 6 tahun.
Sahid Tour telah menjalin kerjasama dengan BSI Wonosari dalam upaya memberikan kesempatan kepada jamaah haji regular pindah porsi ke haji khusus melalui skema program Golden Series BSI. “Masa tunggu 33 tahun di wilayah Gunungkidul bisa dipangkas menjadi 6-7 tahun dengan cara pindah ke haji khusus,” ujarnya.
Seperti dijelaskan pihak BSI, bahwa BSI menawarkan program kepemilikan emas melalui cicilan yang bisa ditempuh selama 5 tahun. Di banding dengan menunggu keberangkatan yang mencapai 33 tahun, program ini bisa menjadi pilihan bagi yang mau dan mampu serta realistis.
“Melalui cicilan emas ini, calon jamaah memiliki kebebasan untuk memilih besaran cicilan bulanannya, disesuaikan dengan kemampuan jamaah, maksimal selama 5 tahun,” ungkapnya.
Hari mengatakan, setiap tahunnya, Sahid Tour memberangkatkan haji ke Tanah Suci. Tahun 2024 ini, pihaknya mendapatkan kuota 250 jamaah haji,” paparnya. []