SALATIGA-Madrasah Diniyah merupakan lembaga pendidikan non formal yang mengajarkan ilmu-ilmu keagamaan yang akan menjadi bekal bagi santri agar memiliki wawasan ilmu keagamaan sekaligus mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu madrasah diniyah yang ada di Salatiga adalah Madrasah Diniyah Nurul Huda Promasan yang berlokasi di Kelurahan Kumpulrejo Salatiga. Di madrasah ini, santri diajari berbagai materi pelajaran keagamaan seperti membaca Al-Qur’an, pelajaran fiqih, akidah, akhlak, tajwid, dan lainnya.
Dalam rangka memberikan semangat belajar kepada santri, Madrasah Diniyah Nurul Huda bekerja sama dengan LAZiS Jateng Cabang Salatiga mengadakan kegiatan Camping Al-Qur’an selama dua hari, Sabtu-Minggu (27-28/7).
Kegiatan yang dilaksanakan di halaman madrasah ini diikuti oleh sekitar 80 santri dari jenjang TPA dan ibtidaiyah. Kegiatan ini diadakan juga sebagai sarana peringatan bulan Muharam. Oleh karenanya, dalam kegiatan ini juga diadakan kegiatan santunan kepada anak yatim/piatu.
Ada berbagai kegiatan yang disiapkan oleh panitia dari pihak LAZiS Jateng dan madrasah. Para santri pun dengan antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Kegiatan diawali dengan pembukaan pada Sabtu sore (27/7). Turut hadir dalam pembukaan ini yaitu Yuhdi dari BAZNAS Kota Salatiga, perwakilan dari Kelurahan Kumpulrejo, Sri Joko selaku Ketua RW 02 Promasan, dan Koyin selaku ketua RT.
Dalam sambutannya, Yuhdi yang merupakan wakil ketua BAZNAS Kota Salatiga memberikan apresiasi dan ucapan selamat kepada LAZiS Jateng dan Madrasah Diniyah Nurul Huda atas pelaksanaan kegiatan Camping Al-Qur’an ini.
“Semoga kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi santri dan akan selalu diingat oleh mereka.” tutur Yuhdi.
Salah satu kegiatan yang diikuti oleh santri peserta kemah adalah pengembangan soft skil. Para santri diajarkan tata cara penyembelihan ayam. Sebagai narasumber dalam proses penyembelihan ayam ini adalah Rohmat, yang juga merupakan guru di madrasah ini.
Dwi Cahyono selaku kepala cabang LAZiS Jateng Cabang Salatiga menuturkan bahwa menyembelih ayam merupakan skil dasar yang harus dimiliki oleh santri.
Selesai shalat maghrib, santri diajak untuk mengaji Al-Qur’an secara berkelompok sesuai dengan kelompoknya masing-masing yang dipandu oleh para pendamping kelompok.
Malam harinya, diadakan kegiatan api unggun dan pentas seni. Para santri peserta kemah menampilkan berbagai penampilan yang menarik. Hadir pula puluhan wali santri dan warga sekitar menyaksikan kegiatan api unggun ini.
Siti Malikah, selaku pengasuh di madrasah ini menuturkan bahwa melalui kegiatan pentas seni ini diharapkan bisa menambah kepercayaan diri para santri serta menambah kretivitas mereka.
“Selain itu juga tentu memberikan wawasan berkenaan dengan kerjasama tim.” tutur Siti Malikah.
Selama kemah, para santri tidur di tenda yang telah disiapkan oleh panitia. “Ini tentu menjadi pengalaman menarik bagi mereka karena mereka jarang mengikuti kegiatan yang menginap di luar rumah. Dan mungkin ini merupakan kegiatan kemah pertama kali bagi mereka.” imbuh Siti Malikah.
Pada Minggu pagi (28/7), kegiatan diawali dengan shalat subuh berjamaah dilanjut menyimak kultum yang disampaikan oleh Daromi, guru madrasah.
Seusai aktivitas subuh, agenda dilanjutkan dengan olahraga, senam dan outbond di lingkungan RW 02 Promasan. Ada berbagai permainan menarik yang disiapkan dalam outbond ini. Para santri pun antusias dalam mengikuti kegiatan ini.
Kegiatan ditutup pada Minggu siang dengan diisi pembagian hadiah, pemberian santunan dan bingkisan kepada anak yatim/piatu yang berasal dari wilayah Promasan dan sekitarnya. Para santri pun nampak bahagia setelah mengikuti kegiatan Camping Al-Qur’an ini selama dua hari.
Dalam penutupan, Dwi Cahyono menuturkan semoga kegiatan ini bermanfaat dan memberikan kenangan berharga bagi santri.
Seusai penutupan, LAZiS Jateng pun menyalurkan sayuran segar kepada warga sekitar madrasah. []