JAKARTA-Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) akan menggelar aksi untuk Palestina Merdeka menjelang Setahun Genosida di Gaza dan 76 Tahun Perlawanan Palestina di Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat, Jakarta, pada Minggu (6/10).
“Kami mengundang seluruh aktivis, masyarakat yang punya hati nurani, punya kehendak menyampaikan kepedulian dan rasa empati kita pada masyarakat Palestina untuk ikut dalam aksi bela Palestina di Patung Kuda pada Minggu pagi (6/10) pukul 05.30 WIB,” kata Komite Pelaksana ARI-BP KH Nazar Haris saat jumpa pers di kawasan Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat malam.
Aksi ini akan dihadiri lebih dari 500.000 peserta dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari tokoh agama, masyarakat, artis, pejabat negara dan sebagainya.
Saat ini, kata Nazar, merupakan momentum bagi masyarakat Indonesia untuk peduli kepada masyarakat Palestina dalam memerdekakan bangsa Palestina.
“Kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, bahwa kita bangsa Indonesia komitmen dengan prinsip-prinsip Dasasila Bandung yang ingin negara-negara dimerdekakan,” kata Ketua Presidium Majelis Ormas Islam (MOI) itu.
Sebelum ke Kedubes AS untuk menyampaikan orasi-orasi, ratusan ribu massa itu akan melakukan aksi longmarch dari Patung Kuda menuju Kedubes AS sambil napak tilas atas tragedi kemanusiaan di Gaza oleh zionis Israel.
Sementara itu, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, mengatakan Kedubes AS dipilih jadi lokasi aksi karena selama ini kebrutalan Israel didukung AS.
“Saya ingin menggunakan istilah yang terlampau vulgar, the main enemy of humanity, musuh kemanusiaan itu ya Israel dan Amerika. Karena itu, suara kita ya diarahkan pada penyebab utama penghancuran ini, yaitu Israel dan Amerika,” katanya.
Salah satu yang mereka suarakan dalam aksi itu adalah mendesak PBB menghukum Israel dan AS.
“Karena itu kita Indonesia dan ARI-BP serta banyak negara sudah mendorong sedemikian rupa agar PBB membuat keputusan hukum dan politik atas semua kejahatan Israel,” tegas Sudarnoto.
Dia juga mendorong Presiden terpilih Prabowo Subianto agar dapat fokus memberi dukungan kepada masyarakat Palestina dalam 100 hari kerja sebagai presiden usai dilantik pada 20 Oktober 2024.
“Kita menitipkan sebuah misi yang sangat penting bahwa 100 hari pertama presiden baru pak Prabowo itu fokusnya harus soal Palestina. Harus ada komitmen program 100 hari pertama Pak Prabowo soal Palestina,” katanya. []