SOLO-Peran ibu merupakan salah satu faktor pemantik bagi pelaku Bom Bali ini untuk kemudian bisa taubat dan sadar kembali ke pangkuan NKRI. Hal itulah yang disampaikan oleh Joko Triharmanto alias Jack Harun saat memberikan materi di UNS, Kamis (31/10/2024).
“Nasihat dari Simbok itulah yang akhirnya membuat saya bertaubat menyesali terkait tidakan saya dalam aksi bom bali yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia,” ujar Joko Triharmanto alias Jack Harun saat menjawab salah satu pertanyaan dari mahasiswa FISIP UNS, dalam acara perkuliahan sebagai praktisi (expert) pada mata kuliah “Terorisme, Politik Kekerasan, dan Gerakan Nir-kekerasan,” Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret, Kamis (31/10/2024).
Joko Triharmanto pada hari itu diundang untuk memberikan kisah inspirasinya di depan mahasiswa FISIP UNS
Keputusannya untuk taubat berawal saat ia melarikan diri usai melakukan pengeboman di Bali kala itu. Saat ia ingin menginap sejenak di rumah teman-temannya selalu ditolak dan diusir. Dalam hatinya terbersit, “Saya ini seorang mujahid tetapi kenapa tidak ada yang mau mendukung?”.
Selanjutnya saat ia diberi kesempatan telepon oleh penyidik kepada orang tuanya. Di saat itulah Jack Harun diberi wejangan lembut oleh orang tuanya. Hati Jack Harun mulai goncang hingga akhirnya ia merasa perbuatannya melakukan pengeboman merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan norma kehidupan.
Jack Harun kemudian dibawa ke rumahnya di daerah Lendah, Kulon Progo untuk mengambil barang bukti yang masih tersisa. Di sanalah ia melihat secara langsung raut muka kedua orang tuanya. Rasa penyelasanpun kian bertambah dibenaknya.
Saat ia minta izin ke polisi untuk menemui orang tuanya, permintaan tersebut tidak diizinkan karena polisi khawatir orang tua Jack tambah sedih kemudian pingsan.