FLORES TIMUR-Syarikat Islam (Laznas -SI) memberikan bantuan respon bencana alam melalai Syarikat Islam Tanggap Bencana (SIGAP), pendistribusikan bantuan, seperti paket family kit, masker medis, makanan ringan hingga air bersih kepada korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Ahad, 17 November 2024.
Ketua Laznas Syarikat Islam, David Chalik sangat prihatin atas bencana erupsi Gunung Lewotobi yang terjadi pada Ahad (3/11) pukul 23.57 WITA.
“Kejadian tersebut memakan korban jiwa sebanyak 9 orang dan 13.000 lainnya terpaksa tidur di pos-pos pengungsian, sehingga kami memastikan anak-anak dan masyarakat di lokasi bencana mendapat dukungan yang layak di tengah situasi yang sulit ini,” kata David Chalik dalam keterangannya saat pelepasan tim respon bencana lewotobi di Jakarta, Ahad.
Sebagai organisasi yang berfokus dibidang peningkatan ekonomi umat, Laznas SI menyampaikan bahwa pihaknya juga akan memberi dukungan psikososial kepada anak-anak dan masyarakat terdampak di kamp evakuasi (pengungsian).
Kepala Badan SIGAP Indonesia, Agustian juga menyampaikan pesan untuk tim agar bisa melakukan recruitment di potensi lokal dan di latih dengan standart SIGAP Indonesia agar bisa meneruakan perjuangan di sana.
Pada tahap awal, Tim Tangap Bencana akan mengaktivasi program kajian Disaster Management atau managemen Bencana agar masyarakat tetap mampu memenuhi kebutuhan dasar selama tanggap bencana.
Laznas Syarikat Islam mengajak Masyarakat khususnya umat Islam untuk turut membantu anak-anak dan Masyarakat rentan lainnya yang sedang mengalami kemalangan akibat erupsi Gunung Lewotobi, dukungan donasi bisa melalui rekening kemanusiaan Laznas SI di BSI No. Rekening 7751 511 57 atas nama LAZ Syarikat Islam.
Pemerintah Kabupaten Flores Timur, kata Yos, sudah menurunkan tim reaksi secepatnya untuk mengevakuasi masyarakat ke titik aman. Menurutnya, dukungan logistik dari kabupaten tetangga sudah tersedia, tetapi masih dibutuhkan dukungan yang banyak untuk jangka panjang.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Flores Timur Yos Bella mengatakan perlu dukungan dari lembaga lain untuk kebutuhan selain makanan dan kegiatan psikososial. Ia berharap kehadiran Lembaga Lembaga kebencanaan non pemerintah bisa berkontribusi untuk meringankan beban para korban.
Yos berharap ke depannya pemerintah dan lembaga-lembaga kemanusiaan yang terlibat dalam membantu masyarakat yang terdampak dapat tetap saling berkoordinasi. Hal ini diperlukan untuk langkah-langkah strategis dalam dukungan untuk meringankan beban para penyintas, terutama mereka dalam menghadapi musim hujan saat ini.
Sebelumnya, pemerintah setempat menyatakan level III (siaga) sejak September hingga akhir Desember tahun ini. Dengan meningkatnya skala dari aktivitas vulkanik ini, Pusat Vulkanologi menaikkan status erupsi ini ke level tertinggi, yaitu level darurat tingkat IV.
Erupsi gunung berapi yang terjadi di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura ini terpantau melalui seismograf dengan amplitudo yang mencapai 47,3 milimeter selama lebih dari dua puluh menit.
Bencana ini menyebabkan kerusakan fisik pada sejumlah bangunan, penutupan sementara tiga bandara yang berlokasi di Maumere, Ende, dan Bajawa, serta munculnya gangguan pernapasan dan gangguan penglihatan akibat abu vulkanik yang dialami masyarakat. []