JAKARTA-Pengurus Besar Matahari Pagi Indonesia secara resmi meluncurkan Akademi Pemikiran Bapak Bangsa, Senin, 20 Januari 2024. Acara ini dipimpin langsung oleh pendiri Matahari Pagi Indonesia, Dahnil Anzar Simanjuntak, didampingi oleh Ketua Umum Sutia Budi dan Rektor Akademi Pemikiran Bapak Bangsa, Ahmad Fanani.
Dalam sambutannya, Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan bahwa akademi ini lahir dari keprihatinan terhadap realitas politik Indonesia yang minim pemikiran mendalam dan dialektika substansial.
Dunia akademik yang seharusnya menjadi ruang intelektual justru sering dijadikan ajang eksperimen politik. Oleh karena itu, akademi ini hadir sebagai upaya untuk menghidupkan kembali ruang publik sebagai arena dialektika yang sehat dan konstruktif.
Akademi ini juga bertujuan untuk membangkitkan minat baca di kalangan generasi muda dengan meneladani para bapak bangsa seperti Bung Karno, Tan Malaka, dan H.O.S. Cokroaminoto, yang dikenal sebagai pemikir besar dan pembaca ulung. Dahnil menegaskan bahwa kajian terhadap pemikiran para pendiri bangsa sangat penting untuk memahami fondasi kebangsaan dan arah perjuangan Indonesia ke depan.
Dahnil menambahkan bahwa inisiatif ini sejalan dengan pesan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, terkait upaya memperbaiki dialektika politik Indonesia. Dan disisi lain Menegaskan pendidikan merupakan jembatan terbaik untuk Kemajuan dan Persatuan bangsa, dan akademi ini juga menjadi bagian dari Perwujudan. Komitmen Presiden Prabowo, yang dikenal sebagai sosok pembaca buku dengan dedikasi tinggi terhadap ilmu pengetahuan dan masa depan Indonesia.
Peluncuran akademi ini diikuti oleh peserta dari seluruh daerah di Tanah Air dengan menghadirkan sejumlah tokoh pemikir nasional yang akan membahas berbagai perspektif pemikiran para bapak bangsa.
Beberapa tokoh yang akan hadir di antaranya Sukidi Mulyadi, Ahmad Muzani, Fadli Zon, Muhammad Anis Matta, dan lainnya. Topik yang dibahas mencakup pemikiran nasionalisme, Islamisme, sosialisme H.O.S. Cokroaminoto, pendidikan Islam, toleransi dan kebangsaan Kiai Hasyim Asy’ari, serta gagasan tentang Islam, pendidikan, dan pembaruan sosial dari KH Ahmad Dahlan.
Sebagai penutup, akademi ini akan menyajikan materi yang mengintegrasikan pemikiran para tokoh dalam konteks kekinian guna merumuskan solusi atas tantangan sosial, politik, dan ekonomi bangsa saat ini. []