Muhammadiyah Organisasi Islam Modern Berkemajuan

Date:

SOLO-Muhammadiyah sebagai organisasi Islam modern yang bergerak di berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, sosial, dan budaya harus ada majelis yang mengurusi manusia disampaikan Supervisor Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta Prof Dr Sofyan Anif MSi.

Dia menyampaikan pembinaan di Rapat Perdana Pasca Lebaran Rakornas di Rumah Prof Sofyan Anief, Jum’at Malam (11/4/2025).

“Selaku tuan rumah saya ucapkan selamat datang, sugeng rawuh di acara silaturahmi dan halal bihalal,” terangnya.

Selain menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta silaturahmi dan halal bihalal, Sofyan juga bersyukur karena pernah ngaji di dua organisasi besar yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

“Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 8 Dzulhijjah 1330 atau 18 November 1912 dan NU berdiri pada 16 Rajab 1344 H atau 31 Januari 1926 KH Hasyim Asy’ari. Setelah lulus sekolah menengah atas lanjut kuliah di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan teman seangkatannya lainnya ke Pondok Modern Darussalam Gontor,” ucapnya.

Jika Kiai Dahlan mengajarkan surat Al-Ma’un kepada murid-muridnya selama 3 (tiga) bulan, maka menjadi ide penggerak organisasi Muhammadiyah selama bertahun-tahun.

“Muhammadiyah menggunakan pendekatan bayani, burhani, dan irfani untuk memahami ajaran agama. MPKSDI memiliki nilai strategis untuk menjawab tantangan zaman dengan mengejahwantahkan Aqidah ruh Muhammadiyah,” ucap Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) ini dengan penuh semangat.

Dalam konsep keimanan di Muhammadiyah selalu terintegrasi antara iman dan amal saleh, iman, ilmu, dan amal. Iman harus menjadi dasar, harus berilmu, serta harus diaktualisasikan menjadi amal saleh.

“MPKSDI bertugas membina mulai dari tingkatan pimpinan daerah, cabang ranting dan Ortom serta amal usaha Muhammadiyah (AUM). Maka harus ada evaluasi, ada tindak lanjut dan tidak hanya formalitas kegiatan Baitul arqam. Semoga kita bisa meraih kemenangan hakiki di bulan Ramadhan. Kemenangan ini dapat diartikan sebagai pengampunan dosa-dosa dan predikat takwa yang diraih umat Islam,” pungkasnya. []

Share post:

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Universitas Aisyiyah Gelar Workshop Jurnalistik: Menulis Berita Semudah Tersenyum

SOLO-Mahad Universitas Aisyiyah Surakarta (AISKA) gelar Workshop Jurnalistik bertajuk...

4.500 Peserta Antusias Ikuti Purwokerto Half Marathon

BANYUMAS-Gelaran tahunan Purwokerto Half Marathon 2025 yang dilaksanakan pada...

Deklarasi Partai Perubahan Baru: Wajar Kalau Rakyat Kecewa Saat Ini

JAKARTA-Di tengah keadaan Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja...

Ratusan Peserta Ikuti Kejurnas Pencak Silat Sebelas Maret Open I

SOLO-Kejuaraan Nasional Pencak Silat Sebelas Maret Open I resmi...