SOLO-Perjalanan hidup seseorang memang bisa berubah saat ia mempunyai semangat untuk lebih baik. Kisahnya dulu yang kelam bukan berarti selamanya ia menjadi ‘sampah masyarkat’.
Joko Triharmanto alias Jack Harun adalah seorang mantan napiter, ia terlibat dalam kasus Bom Bali I. Karena tindakannya negara harus memberikan hukuman yang setimpal karena dampak yang ditimbulkan begitu besar.
Namun, dalam perjalanan hidupnya ia berkomitmen untuk bertaubat dan kembali ke NKRI dan menjadi penyemangat dalam berbagi inspirasi tentang isu perdamaian.
Hari ini Sabtu, 19 April 2025 Joko Triharmanto menunjukan semangatnya untuk memberikan ‘inspirasi’ pada masyarakat bahwa ia telah berhasil di wisuda di Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan gelar Magister Pendidikan Pancasila.
“Saya merasa sangat bahagia sekaligus terharu atas diwisudanya hari ini karena bisa menyelesaikan semua suka duka dalam menempuh studi S2 PPKN ini. Terharu karena saya yang nota bene mantan orang yang dulu nya memusuhi negara dan pancasila hari ini saya bisa meraih gelar Master Pendikan Pancasila,”ungkapnya usai di wisuda.
Dalam kesepatan tersebut Jack Harun juga mengucapkan terimakasih kepada beberapa tokoh yang telah memberikan dukungan untuk kuliah S2.
“Atas keberhasilan ini, Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ganjar Pranowo yang telah membantu saya bisa mendapat beasiswa di UNS. Kepada Prof Yunus, Prof Triyanto, Prof Winarno, Dr Machmud Al Rosyd ,dan semua dosen-dosen yang telah dengan sabar membimbing saya,”ujarnya.
Dari dahulu tidak tau apa-apa bahkan boleh dibilang mengalami kemunduran pemahaman ,tapi sekarang saya bisa mendalami Pancasila secara tuntas. Bahkan saya diberi penghargaan yang besar yaitu bisa mendapatkan beasiswa study S2 di UNS.
Lanjut Jack Harun, berat memang di awal awal saya masuk, dulu Pancasila yang saya benci dan musuhi namun sejak masuk di PPKn saya harus banyak belajar dari para dosen dan pembimbing yang akhirnya saya lebih memahami bagaimana sebenarnya apa arti makna Pancasila yang ternyata di dalamnya terkandung nilai-nilai yang sangat mulia.
“Ini bukan prestasi saya pribadi tapi ini justru keberhasilan dan kesuksesan UNS dalam merangkul orang yang dahulu ‘bersalah’ sehingga menjadi orang yang lebih berarti. UNS mampu merubah dari Zero to Hero,”ungkapnya.
Dalam kuliahnya Jack Harun bisa menyelesaikan masa kuliahnya dalam waktu 1 tahun 10 bulan, dengan IPK 3,75.
Jack Harun menjelaskan, kebanggaannya kepada UNS karena secara langsung ikut dalam menjaga perdamaian bukan hanya secara teori namun UNS terjun langsung terlibat dalam proses reintegrasi dan rehabilitasi.
UNS sesuai julukan yaitu ‘Pelopor dan Benteng Pancasila’ sudah membuktikan jika UNS mampu merubah pemahamannya yang dulu anti Pancasila sekarang memjadi ahli Pancasila, itu bermula saat saya ditawari beasiswa namun oleh Prof Yunus saya harus masuk Pancasila agar sesuai dengan kegiatan saya sekarang ini menjadi pembicara dalam tema pardamaian.
Dalam kesempatan tersebut Jack Harun juga meberikan apresiasi yang tinggi kepada orang tuanya yang tak henti-henti memberikan doa dan dukungan sehingga bisa beruah sampai saat ini.
“Saya juga mengucapkan penghargaan yang tak ternilai harganya kepada Simbok yang hari ini juga menyempatkan hadir di acara wisuda, karena nasehat sakti simbok bisa berubah dari pemahaman radikal,”pungkasnya. []