SOLO-Forum Diskusi Mata Air Kartapuran kembali diadakan setelah cukup lama berhenti, di tahun 2025 ini kembali menyapa masyarakat dengan beberapa tema aktual yang terjadi di Kota Solo khususnya dan Indonesia pada Umumnya.
“Pertemuan malam ini merupakan kali ketiga, dua kegiatan sebelumnya kami mengangkat tema tentang kasus Ayam Goreng Widuran dan kali ini mengangkat tentang problematik Putusan MK 135/2024, termasuk pelaksanaannya,”ungkap Awod Umar selaku Koordinator Forum Diskusi Mata Air Kartapuran, Rabu, (16/7/2025).
Forum ini sendiri dulunya diadakan sebagai bentuk kepedulian terkait problematika masyarakat yang sedang terjadi. Meski demekian Forum Diskusi Mata Air tidak pernah melakukan sebuah gerakan praktis artinya cukup berhenti pada sebuah diskusi.
“Kalaupun dikemudian hari hasil gagasan kami dijadikan sebuah rujukan pada sebuah gerakan kami mempersilahkan. Namun, sekali lagi forum ini bergerak hanya pada disksi di ruang ini saja,”tambahnya.
Dipertemuan ketiga ini, Forum Diskusi Mata Air menghadirkan dua pemateri yaitu Sigit Nugroho Sudibyanto, S.H.,M.H. (Praktisi Hukum dan Akademisi) serta Ali Fahrudin, S.H., (Anggota KPU Kab. Boyolali Periode 2013-2018 dan Ketua KPU Boyolali Periode 2018-2023).
“Pikiran-pikiran jernih pembicara dan hadirin para pegiat diskusi Makar telah sedikit membuka cakrawala wawasan problematik Putusan MK 135/2024, termasuk pelaksanaannya,”tambahnya.
Berkembang juga, dibalik tirai hukum tentang sebuah potensi putusan politik yang hampir belum pernah ada dalam diskusi manapun, setidaknya ketika kami melakukan pencarian berita melalui dumay, hal ini belum pernah muncul di media.
Meskipun demikian, lanjut Awod, para pegiat Forum Diskusi Mata Air Kartopuran masih haus menjelajah problematik putusan MK 135/2025 ini.
“Insya Allah 2 pekan lagi akan terus didiskusikan, kali ini kita akan usahakan pembicaranya dari partai politik mungkin bisa dari PDIP dan PKS. Semoga berkenan, serta Lembaga Independen yang membidangi tentang pengawasan dan pemerhati Pemilihan Umum,”ungkapnya.
Materi diskusi terkait Pemilu sebenarnya sudah tidak asing di kalangan pegiat diskusi Makar.
“Banyak hal yang didiskusikan beberapa waktu berikutnya menjadi sebuah keputusan yang berlaku walau kami. Forum ini tak pernah melakukan aksi akan tetapi ide-ide Kami mengalir jauh bebas entah kemana bak mata air yang terus memproduksi air tanpa memikirkan mengalir kemana,”pungkasnya.
Forum Diskusi Mata Air diadakan sebulan sekali setiap Rabu pertama dan ketiga. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Gedung Umat Islam Kartapuran, Serengan. Bagi masyarakat yang ingin hadir atau berpartisipasi dipersilahkan tanpa ada syarat apapun. []