kabar berita info soloraya

Zionis Israel Serang Suriah, Berikut Analisa Pengamat Timur Tengah Pizaro Idrus

JAKARTA-Zionis Israel menghancurkan gedung kantor pusat Kementerian Pertahanan Suriah di Damaskus dan pasukan pemerintah di Suriah selatan pada Rabu (16/07).

Serangan Israel juga diarahkan ke area sekitar Istana Presiden Suriah di Damaskus, kendaraan-kendaraan lapis baja yang sarat dengan persenjataan, serta fasilitas penyimpanan senjata di Suriah selatan.

Terkait hal tersebut pengamat Timur Tengah, Pizaro Gozali Idrus memberikan catatannya.  Menurutnya kegagalan Israel dalam mengalahkan para pejuang Gaza dan kegagalan mencapai gencatan senjata yang menguntungkan penjajah.

Seharusnya gencatan senjata terjadi pekan lalu, namun deadlock karena tuntutan Hamas tegas yaitu Israel harus menarik diri dari koridor Philadelphia dan poros Morag.

“Jika ini dilakukan, itu sama saja bentuk kekalahan Israel. Oleh karena itu, Israel kini mengalihkan perangnya di Suriah untuk mentupi kekalahannya di Gaza,”ujarnya, Kamis (17/7/2025).

Penolakan para pejabat Suriah untuk mau normalisasi dengan Israel. Tekanan ini terus dilakukan oleh Israel, tapi Damaskus menolak. Serangan Israel terkini menjadi bargaining bagi Tel Aviv terhadap pemerintahan Suriah agar mau melakukan normalisasi. Anda ikut kami, atau kami hancurkan, begitu desakan Israel.

Lanjut Pizaro, mencegah terjadinya reintegrasi etnis Druze ke pemerintahan Suriah yang baru. Wajah Druze Suriah tidak tunggal dan faksi Hikmat al Hijri tidaklah merepresentasikan seluruh kelompok Druze di Suriah. Banyak etnis Druze yang memilih untuk tetap berada di pemerintahan Suriah yang baru dan kontra Israel.

Upaya memecah belah Suriah dengan menjadikan wilayah Sweida sebagai negara tersendiri yang lepas dari teritori Suriah. Arahnya separatisme.

“Targetnya Sweida menjadi wilayah penyangga Israel. Jadi Israel tidak sekedar ingin menyerang Suriah, tapi juga ingin mendudukinya,” ujar kandidat Doktor Hubungan Internasional USM Malaysia ini.

Menurut laporan, faksi al-Hijri di-supply USD 2 miliar untuk melawan pemerintahan Suriah baru. SDF pun sedang didorong untuk memisahkan diri dari Suriah.

Terakhir Pizaro berpendapat serangan tersebut memancing Turki untuk masuk dan terlibat konfrontasi terbuka yang lebih luas dan membakar kepentingan Ankara di Timur Tengah.

“Sejauh ini Erdogan belum mau terpancing, karena dia melihat ini lebih sebagai jebakan dari sekedar konfrontasi,”pungkasnya. []

Popular

Related

Berita Lainnya