SOLO-FLP (Forum Lingkar Pena) Solo menggelar acara Pelatihan Kepenulisan dan Perekrutan Anggota (Pelatpulpen) ke-16 pada hari Ahad, 3 Agustus 2025. Kegiatan yang bertempat di aula SMK Negeri 4 Surakarta ini diikuti 18 peserta. Adapun narasumber kegiatan ini yaitu Dr. Rianna Wati, S.S., M.A. dan Listyorini, A.Md., Gz..
Pelatpulpen merupakan kegiatan awal atau gerbang pertama untuk menjadi anggota FLP Solo. Setelah kegiatan ini berakhir, peserta akan kembali mengikuti kegiatan kelas lanjutan berupa mentoring kepenulisan sebanyak empat kali. Output kegiatan ini yaitu peserta bisa menerbitkan karya bersama berupa buku antologi.
Pada sesi pertama, Dr. Rianna Wati, S.S., M.A. mengisi materi mengenai Memberdayakan Diri Lewat Tulisan. Dosen Sastra Indonesia FIB UNS tersebut menjelaskan menulis adalah sebuah keterampilan yang bisa dilakukan oleh siapa saja dan bisa terus diasah hingga menjadi mahir.
“Menulis bukanlah sebuah bakat, bukan warisan, dan bukan turunan. Sebagai langkah awal, kegiatan menulis bisa dimulai dari menulis pengalaman seperti buku harian atau cerita di akun media sosial,”ujarnya.
Lebih lanjut bisa dengan menulis resensi buku yang telah selesai dibaca, menulis opini atau artikel dari sebuah fenomena, menulis sebuah tips melakukan sesuatu, dan lain sebagainya.
Sebagai salah satu pengurus FLP Pusat, Dr. Rianna juga menyampaikan dalam memunculkan ide menulis.
“Kita harus peka dengan lingkungan sekitar dan dapat membaca sebuah kejadian melalui sudut pandang lain sehingga menimbulkan sebuah ilham tulisan. Adapun kendala yang sering dihadapi seorang penulis dalam kegiatan menulis salah satunya yaitu “mandeg” menulis,”tambahnya.
Hal tersebut bisa jadi karena kurangya referensi bacaan, kurang latihan dalam merangkai kata, tergoda dengan tema lain, atau terpenjara dengan pikiran sendiri bahwa menulis itu adalah sebuah bakat. Lagi-lagi beliau menekankan, bahwa menulis adalah sebuah keterampilan.
Narasumber kedua yaitu ketua FLP Solo, Listyorini, A.Md., Gz. menjelaskan tentang ke-FLP-an kepada para peserta. Dimulai dengan sejarah singkat berdirinya FLP, aktivitas literasi yang dilakukan oleh FLP, penyampaian visi dan misi FLP. Tak lupa beliau juga menekankan tentang motto FLP yaitu berbakti, berkarya, dan berarti.
“Berbakti yaitu meniatkan kegiatan menulis dan berkarya untuk berbakti kepada Allah. Berkarya yaitu menghasilkan karya untuk tujuan berbakti kepada bangsa. Terakhir, berarti yaitu sebaik-baik manusia ialah yang bermanfaat,”katanya.
Kegiatan yang berakhir pukul 12.30 WIB ini mendapat kesan apresiatif dari para pesertanya. Elna Wardhani, salah satu peserta Pelatpulpen 16, mengatakan ia merasa senang bertemu banyak orang-orang baru.
“Mereka memiliki pengalaman dan aktifitas yang sangat luar biasa. Teori-teori awal menulis yang didapatkan dalam kegiatan ini sangat berguna, memberikan dukungan, dan sangat memotivasi untuk mulai menulis kembali,”ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan peserta lainnya, Galuh Puranasari, setelah ikut acara tadi kesan yang didapatkan yaitu FLP Solo benar-benar berkomitmen menggerakkan dunia literasi di kota berseri ini, baik dengan program-program pelatihan maupun acara yang diselenggarakan.
“FLP Solo mampu memberikan ruang bagi kami yang masih awam di dunia kepenulisan untuk bisa belajar lebih banyak serta berlatih lebih giat. Materi-materi yang disampaikan “ndaging” dan praktis, hingga memotivasi untuk lebih semangat konsisten menulis,”pungkasnya. []