JAKARTA-Diundangya pembicara pro zionis Peter Berkowitz ke kampus besar UI (Universitas Indonesia) menunjukkan menipisnya sensitivitas dan kritisisme yang menjangkiti unsur pimpinan perguruan tinggi terkait dengan penjajahan besar Israel yang didukung Amerika dan genosida yang paling mengerikan.
“Ada kecenderungan pertimbangan pragmatis dalam membust keputusan penting di kampus. Ini fenomena yang berbahaya. Seharusnya kampus tidak sekedar tempat transfer of knowledge tapi harus menjadi tempat pendidikan karakter, memperkuat sensitivitas dan peduli kemanusiaan,”ujar Ketua MUI Bidang Hubungan Luar dan Kerjasama Intermasional, Sudarnoto Abdul Hakim, melalui rilisnya, Senin (25/2025).
Lanjut Sudarnoto, UI sudah menyampsikan permintaan maaf atas “ketidak telitian ini.” Akan tetapi, apa yang terjadi di UI ini sangat mencederai rasa kenanusiaan dan kontra produktif bagi upaya membela perjuangan kemerdekaan palestina.
Ini preseden buruk yang tidak boleh diulangi oleh UI dan semua perguruan tinggi di manapun dan bahkan oleh lembaga apapun di Indonesia. Zionis Israel sudah lama menanti dan memanfaatkan pekuang apapun ubtuk sebarkan zionisme di Indonesia.
“Jangan silau dengan kehebatan dan reputasi intekektual seseorang yang ternyata pro zionis seperti yang diundang oleh UI. Teguhkan Pancasila, bela Palestina, dan hapuskan penjajahan,”pungkasnya. []



