SUKOHARJO-Thufan al-Aqsa adalah operasi kilat yang dilakukan pagi hari tanggal 7 Oktober 2023. Operasi ini direncanakan dan dilaksanakan oleh sayap militer seluruh faksi pejuang Palestina, bukan hanya Al Qassam sayap militer Hamas. Saraya Al Quds sayap militer Faksi Jihad Islam, Brigade Abu Ali Mustafa sayap militer Popular Front for Liberation of Palestine (PFLP), sampai Brigade al-Aqsa sayap militer Faksi Fatah yang merupakan basis dari Otoritas Palestina (PA) ikut operasi ini.
Mereka bahkan memiliki Joint Operation Room di Jenin dan Gaza. Semua faksi merespon provokasi yang dilakukan oleh Zionis sejak pertengahan September dan tentu saja merespon penjajahan dan semua pelanggaran hukum Zionis sejak 1948.
Operasi itu membawa dampak yang luar biasa. Bukan hanya di wilayah Palestina, bahkan disambut secara global oleh umat manusia.
Mengenang 2 tahun Thufan al-Aqsa digelar sebuah diskusi di Hall Aqwam Gonilan Kartasura dengan menghadirkan dua pembicara, Pizaro Gozali Idrus dan Surya Fachrizal Ginting, Rabu (8/10/2025).
“Acara tadi adalah upaya mengungat fakta bahwa makin lama orang makin banyak mengakui Palestina dan mendukung perjuangan Hamas,”ujar Pizaro usai acara, Rabu (8/10/2025).
Sebagaimana terjadi terhadap negara-negara barat. Artinya selama 2 tahun operasi Topan Al Aqsha banyak perkembangan signifikan.
“Walau kita akui Gaza terus dihancurkan oleh zionis Israel. Artinya ini kerja dan keberhasilan dari kita semua yang terus berisik soal Gaza,”tambahnya.
Dalam diskusi tersebut Pizaro juga meminta agar kita juga aktif untuk terus menyuarakan kemerdekaan Palestina melalui media sosial. []



