SOLO-Dr Anies Rasyid Baswedan meresmikan masjid Nur Mirah, Kratonan, Serengan, Sabtu (11/10/2025). Kedatangan Anies disambut ribuan orang yang sudah memenuhi masjid bahkan jalan menuju masjid juga penuh dengan lautan manusia.
Masud Izzul Mujahid selaku panitia peresmian menjelaskan kedepan Masjid Nur Mirah akan menjadi sentral kegiatan keumatan di Soloraya. Takmir sudah belajar tata kelola (manajemen) ke beberapa Masjid diantaranya Masjid Jogokariyan di Yogyakarta dan Masjid Al Falah Sragen.
Awal di RAB dana yang disusun mencapai 3 Miliar, namun dalam perjalannya terpaksa membengkak menjadi 650 juta. Karena ada beberapa bagian bangunan masjid yang belum rampung.
“Semoga dengan kehadiran Bapak Anies dan jamaah lainnya kekurangan dana pembangunan segera terpenuhi,”ujarnya.
Sementara itu, Anies Rasyid Baswedan dalam sambutannya menjelaskan bahwa masjid adalah contoh peradaban egaliter.
“Di masjid tidak mengenal jabatan atau ketokohan. Jika datang terlambat maka berada di baris belakang. Jangan sampai shof masjid dibuat kaplingan. Jika itu terjadi maka fungsi masjid menjadi berubah,”ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Dalam kesempatan tersebut Anies juga berahap agar masjid Nur Mirah menjadi problem solving bagi masyarakat Krataonan dan masyarakat Solo pada umumnya.
“Saya juga menyarankan agar Masjid harus bisa membangun kesadaran dalam pengelolaan lingkungan. Kita tahu saat ini pergantian musim tidak bisa ditebak tidak seperti dulu,”tambahnya.
Dengan pengelolaan air yang benar (daur ulang) maka masjid tentunya akan memberi dampat positif bagi lingkungan sekitar.
Peresmian Masjid Nur Mirah ditandai dengan penandatanganan Anies Baswedan di prasasti yang sudah disiapkan oleh pengurus masjid.
Sebelumnya sore hari Anies juga memberi materi di acara Internasional Islamic Edu Fair yang diadakan di Edutorium UMS. []