ACEH TAMIANG-Suasana haru menyelimuti sejumlah titik pengungsian di Aceh Tamiang saat Wakil Menteri Haji dan Umrah Republik Indonesia, Dahnil Anzar Simanjuntak, tiba membawa bantuan kemanusiaan bagi warga yang telah berhari-hari bergulat dengan banjir, longsor, dan kerusakan infrastruktur, Jumat (5/12/2025).
Kehadiran rombongan pemerintah ini menjadi harapan baru bagi masyarakat yang tengah menghadapi masa-masa sulit.
Setibanya di lokasi, Dahnil disambut oleh warga yang sebagian besar sudah kehilangan akses terhadap kebutuhan dasar. Banyak keluarga mengaku tak punya waktu memasak, sementara bayi-bayi mereka membutuhkan perawatan ekstra di tengah kondisi darurat. Dalam situasi itu, bantuan berupa makanan siap konsumsi, telur matang, popok bayi, dan air bersih menjadi penolong yang sangat dinantikan.
“Kami membawa amanah dari Pak Presiden Prabowo Subianto untuk masyarakat Aceh Tamiang. Ada lebih dari 20 ton beras, 30 ribu liter air bersih, dan berbagai kebutuhan mendesak yang bisa langsung digunakan warga di pengungsian,” ujar Dahnil setelah menyerahkan bantuan kepada warga, Jumat (5/12/2025).
Akses menuju wilayah terdampak yang sempat terputus kini mulai terbuka. Distribusi bantuan pun berlangsung lebih lancar, memungkinkan tim di lapangan untuk menjangkau lebih banyak area yang sebelumnya sulit ditembus. Pemerintah berharap percepatan ini dapat meringankan beban warga dan mempercepat pemulihan.
Selain kebutuhan pangan, rombongan juga membawa perlengkapan ibadah, genset, air mineral, serta perangkat penunjang komunikasi dan jaringan internet yang dibutuhkan dalam situasi darurat. Bantuan tersebut ditujukan agar masyarakat tetap dapat menjalankan aktivitas dasar, termasuk beribadah, berkomunikasi dengan keluarga, dan mengakses informasi penting.
Dahnil menegaskan bahwa misi kemanusiaan ini tidak berhenti di Aceh Tamiang. Usai penyaluran bantuan di wilayah tersebut, ia dijadwalkan bertolak menuju Tapanuli Tengah menggunakan pesawat Hercules untuk menyerahkan bantuan bagi para korban bencana di sana.
“InsyaAllah setelah dari Aceh Tamiang, kami akan melanjutkan perjalanan ke Tapanuli Tengah. Kami membawa pesan dan amanah dari Pak Presiden agar setiap warga yang terdampak bencana dapat merasakan kehadiran negara di saat paling berat,” tuturnya.
Bagi warga yang kehilangan rumah, akses air bersih, dan rasa aman, kehadiran bantuan ini memberi secercah kelegaan. Di tengah ketidakpastian, mereka kini memiliki satu hal yang kembali tumbuh harapan. []
