kabar berita info soloraya

MUI Serukan Muhasabah Atas Bencana Alam

BEKASI-Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH M Cholil Nafis menyampaikan pesan mendalam terkait berbagai musibah banjir yang terjadi di sejumlah daerah.

Dia menegaskan bahwa bencana harus menjadi bahan muhasabah bersama, baik bagi masyarakat maupun pemerintah.

“Pertama, musibah itu menjadi bahan muhasabah untuk evaluasi. Mungkin ada yang salah kita perlakukan alam, seperti penambangan dan pengundulan hutan,”  kata dia dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus peresmian gedung baru unit pendidikan Daycare, TKIT, SDIT, SMPIT, dan SMKIT di Pesantren Riyadhus Sholihin Bekasi, Jawa Barat, Ahad (7/12/2025).

Kiai Cholil mendorong pemerintah untuk tidak ragu mencabut izin usaha yang terbukti merusak alam serta bertindak tegas terhadap pembalakan liar.

Dia juga menyoroti situasi daerah-daerah yang mengalami bencana cukup parah. “Kami ingin pemerintah pusat segera turun tangan. “Daerah sudah tidak kuat, seperti di Tamiang Aceh dan beberapa tempat lainnya,” jelasnya.

Menurut dia, MUI telah berupaya memberikan dukungan moral dan motivasi kepada para korban, namun hal itu tidak akan cukup tanpa peran semua pihak.

“Kami MUI sudah menurunkan sekedarnya, memotivasi dan memberikan dorongan kepada pihak yang terlibat. Kami tidak mampu sendirian. Mari ulurkan tangan untuk membantu mereka,” ajaknya.

Kiai Cholil juga mengabarkan bahwa korban bencana telah mencapai ratusan jiwa, sehingga menjadi peringatan serius bagi bangsa.

“Yang wafat kita doakan semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT dan menjadi mati syahid karena banjir. Yang ditinggalkan semoga diberi kesabaran,” tuturnya.

Dia menambahkan bahwa MUI telah mengeluarkan fatwa tentang larangan membuang sampah sembarangan karena berdampak langsung pada kerusakan lingkungan.

“Membuang sampah ke sungai hukumnya haram karena mengakibatkan bahaya,” tegasnya.

Kiai Cholil mengingatkan bahwa kondisi alam semakin rentan. “Alam kita sudah tua, mudah sekali rusak dan terkena bencana banjir. Indonesia dan Malaysia sama-sama terdampak. Ini menunjukkan ada pengelolaan alam yang tidak sesuai kehendak Allah SWT,” jelasnya.

Sementara itu, peresmian gedung baru ini menjadi bagian dari upaya Pesantren Riyadhus Sholihin memperluas layanan pendidikan Islam terpadu di wilayah Bekasi.

Manager Pendidikan SIT Riyadhus Sholihin, Muhammad Nafa Maulana, menyampaikan rasa syukur atas peresmian gedung baru yang dilakukan langsung oleh KH Cholil Nafis bersama para habaib dan ulama yang hadir.

“Dengan peresmian sekolah ini, kami berharap keberkahan dari doa para ulama dan orang-orang shalih, agar lembaga ini terus berkembang dan berprogress lebih baik lagi,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa pihak sekolah menargetkan pemenuhan kuota siswa pada tahun ajaran mendatang. “Mudah-mudahan siswa-siswinya di tahun depan dapat terpenuhi kuotanya,” harapnya.

Acara Maulid Nabi dan peresmian gedung baru ini menjadi momentum penting bagi Pesantren Riyadhus Sholihin untuk memperkuat layanan pendidikan Islam sekaligus mengokohkan peran lembaga dalam membina generasi yang berakhlak, berilmu, dan peduli lingkungan.

Acara ini dihadiri sejumlah tokoh ulama dan habaib, di antaranya Wakil Ketua Umum MUI, KH Cholil Nafis, Penasihat Yayasan Pendidikan Islam Mutiara Agung KH Zakaria Khobir, Ketua YPI Mutiara Agung H. Agung Cahyo, serta para habaib seperti Habib Alwi bin Abdurahman Al Habsyi, Habib Husein bin Abdullah Al Hamid, dan Syech Khalid Ahmad Al Mussalam Assairy.  []

Popular

Related

Berita Lainnya