kabar berita info soloraya

Tito Setiyo Kawal Upaya Pencarian Teknologi Pengelolaan Sampah

SUKOHARJO-Anggota Komisi 3 DPRD Kabupaten Sukoharjo, Tito Setiyo Nugroho, S.T., M.Si, bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada hari ini Rabu (10/12/2025) untuk mencari teknologi pengelolaan sampah yang paling tepat bagi daerah. Kunjungan ini dilaksanakan sebagai upaya mengatasi meningkatnya timbunan sampah Sukoharjo yang kini mencapai 366 ton per hari.

Dalam forum tersebut, Tito langsung menyampaikan tiga pertanyaan utama terkait teknologi pengelolaan sampah. Ia menanyakan apakah incinerator masih diperbolehkan, bagaimana peluang penggunaan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF), serta metode apa yang dianggap paling efektif untuk kondisi Sukoharjo saat ini.

“Kami membutuhkan arahan yang jelas agar Sukoharjo dapat memilih teknologi yang aman dan sesuai regulasi,” ujar Tito, melalui rilisnya, Rabu (10/12/2025).

Pihak KLHK menjelaskan bahwa incinerator tidak boleh digunakan sembarangan, terutama yang hanya menggunakan teknologi sederhana (single chamber) tanpa alat pengendali polusi udara. Penjelasan tersebut disampaikan berdasarkan banyak temuan lapangan yang menunjukkan bahwa incinerator sederhana dapat menghasilkan polutan berbahaya seperti dioxin dan furan.

KLHK juga menegaskan sejumlah syarat wajib apabila daerah ingin menggunakan teknologi incinerator atau RDF. Dalam pemaparannya disebutkan bahwa suhu pembakaran harus mencapai 800°C–1.200°C, serta harus dilengkapi pemantauan emisi ketat, termasuk pemenuhan dokumen lingkungan seperti AMDAL atau UKL-UPL. Selain itu, sampah B3, PVC, dan aluminium foil tidak diperbolehkan untuk dibakar.

Tito menilai bahwa syarat-syarat tersebut menjadi tantangan bagi Sukoharjo, terutama karena anggaran pengelolaan sampah tahun 2025 hanya sebesar Rp 14,4 miliar, atau sekitar 0,65% dari APBD. Ia menegaskan bahwa keterbatasan anggaran tidak boleh menjadi alasan untuk memilih teknologi yang tidak aman.

“Kami tidak ingin menghadirkan polusi baru. Yang kami cari adalah solusi yang benar-benar melindungi masyarakat,” tegasnya.

Kunjungan ini diakhiri dengan komitmen untuk memperdalam kajian teknologi yang sesuai SNI 8423:2023 serta melakukan evaluasi lanjutan bersama DLH. Pemerintah daerah berharap dapat menemukan metode pengelolaan sampah yang efektif, terjangkau, dan tetap aman bagi lingkungan. []

Popular

Related

Berita Lainnya