KUPANG-Laznas Dewan Dakwah berkesempatan turun dan melihat langsung proses panen madu multiflora di salah satu kampung binaan da’i, Kampung Oeselaen, Desa Akle, Pulau Semau Selatan, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (27/5).
Pulau Semau adalah salah satu pulau kecil yang berada di bagian barat Pulau Timor. Berjarak 20km dari Kota Kabupaten Kupang.
Pulau Semau yang kecil ini menyimpan banyak sekali keindahan. Garis pantai dan laut birunya menjadi bukti keeksotisan Indonesia. Nelayan dan budidaya rumput laut menjadi mata pencaharian masyarakatnya sehari-hari.
Meski begitu, Pulau Semau yang kecil, yang terdiri atas dua kecamatan yakni Kecamatan Semau dan Kecamatan Semau Selatan, ini juga masih menyimpan hasil hutan yang alami. Potensi tersebut disadari dan ikut dikembangkan oleh Laznas Dewan Dakwah.
Melalui program pemberdayaan masyarakat, wilayah binaan da’i di NTT telah diberikan pelatihan, peralatan, dan sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan panen madu dan pengolahannya. Program ini di kelola oleh Imam Daeng Rusdi yang merupakan kepala kampung Semau dan juga salah satu binaan da’i dewan dakwah.
Hasilnya, Imam Daeng Rusdi sangat senang setiap panen madu sebanyak 25 kotak bisa dapat 20 s/d 25 liter, dan setiap penjualan produk madu tersebut memberikan keuntungan lebih luas untuk program dakwah di kampungnya.
“Alhamdulillah Panen madu ini memberikan dampak positif yang lebih luas termasuk dukungan yang lebih besar untuk aktivitas dakwah dan penyebaran nilai-nilai Islam,” tuturnya
Madu yang diberi nama Madu A Bee tersebut merupakan produk alami yang diproduksi oleh masyarakat Kampung Oeselaen, Desa Akle, satu-satunya kampung Muslim yang ada di Kecamatan Semau Selatan yang juga merupakan kampung binaan da’i Dewan Dakwah. []