Pemugaran Keraton Kasultanan Pajang Dilakukan Mandiri dari Dana Sumbangan Warga

Date:

SUKOHARJO – Keraton Kasultanan Pajang yang berada di desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, saat ini mulai berbenah. Keraton yang berdiri di lahan seluas sekitar 2500 meter persegi ini, mulai dipugar di beberapa bagian keraton, seperti tembok, paving, dan gapura.

Menurut Slamet Riyadi, pemerhati Keraton Pajang, sebagai situs peninggalan budaya, Keraton Pajang, harus dilestarikan. Karena Pajang, merupakan cikal bakal hadirnya kerajaan Mataram.

Upaya menjaga dan melesrarikan Keraton Pajang ini dilakukan oleh sekumpulan warga yang memiliki kepedulian terhadap peninggalan cagar budaya tersebut.

“Pemugaran keraton ini dilakukan mandiri, dengan dana sumbangan yang dikumpulkan warga yang peduli keberlangsungan Keraton Pajang,” kata Slamet Riyadi, pemerhati Keraton Pajang.

Saat ini, imbuh Slamet, kondisi Keraton Pajang, cukup memprihatinkan.Banyak kerusakan sana sini dan itu harus segera diperbaiki.Namun, karena keterbatasan dana, maka prioritas perbaikan baru seputar tembok, paving, dan gapura.

Kali terakhir pemugaran Keraton Pajang, dilakukan 26 tahun yang lalu, atau sekitar tahun 1993. Sejak itu, kini baru kembali dilakukan perbaikan lagi.

“Pemerintah Kabupaten Sukoharjo, diharapkan memberikan perhatiannya.Hal itu penting, karena menyangkut peninggalan budaya yang harus dilestarikan,” kata dia.

baca: Keraton Solo Kirab 9 Kerbau dan 19 Pusaka

Setiap bulan, sekitar 1000-1500 wisatawan, baik lokal maupun mancanegara datang mengunjungi Keraton Pajang. Mereka ingin melihat langsung peninggalan-peninggalan Kerajaan Pajang, yang memiliki massa pemerintahan singkat 1549-1582 dengan raja Sultan Hadiwijaya atau Raden Mas Karebet atau Joko Tingkir.

Keraton Pajang memiliki beberapa bagian ruang, diataranya Pendopo, Sitihinggil, Masjid, Patirtan (tempat air), dan Gapura Bajang Ratu. Semua hingga saat ini masih terus dilestarikan.

Sementara terkait kegiatan budaya, Keraton Pajang, selalu menggelar kirab setiap malam 1 suro dengan tradisi ganti song-song, wayang kulit,  dan ruwatan. Setiap Rebu Legi dan Kumat Kliwon, diadakan tasyakuran.

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Pilkada Usai, Ini Harapan Insan Wisata kepada Pemimpin Baru

GUNUNGKIDUL-Pilkada berlalu, sebentar lagi masyarakat siap untuk menyambut pemimpin...

Hasil Tabulasi PKS, Respati-Astrid Peroleh 60,43%

SOLO-Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kota Solo, Daryono,...

Wapres Gibran Nyoblos di TPS 018 Manahan Solo

SOLO-Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka juga telah menggunakan...

Pakta Integritas Cawali dan Cawawali Surakarta dengan MUI, Berikut Isinya

SOLO-Pilkada Kota Surakarta 2024 sudah memasuki hari tenang, tepatnya...