SOLO – Setelah sempat vakum pada tahun lalu karena pandemi covid-19, Bakdan Neng Sala kembali digelar tahun ini dengan protokol kesehatan ketat di Pendapi Gede Balaikota, Sabtu (15/5).
Bakdan Neng Sala merupakan pagelaran Sendratari Ramayana yang sudah sejak 2015 digelar saat liburan Idul Fitri. Biasanya Bakdan Neng Sala digelar selama tiga hari berturut-turut di Beteng Vastenburg. Namun karena pandemi covid-19, tahun ini Bakdan Neng Sala digelar hanya sehari di Pendapi Gede Balaikota dan disiarkan streaming melalui chanel youtube Pariwisata, youtube Dinas Kebudayaan, Gibran Rakabuming Official, dan live Instagram dari akun Gibran Rakabuming.
Tahun ini Bakdan Neng Sala mengambil lakon “Sang Senopati” yang mengkisahkan ditunjukknya si kera putih “Anoman” menjadi senopati kubu Rama Wijaya dalam berperang melawan pasukan Rahwana untuk membawa pulang Dewi Sinta. Dalam perjalanannya dikisahkan Anoman harus menghadapi berbagai musuh sebelum bertemu dengan Dewi Sinta untuk menyampaikan pesan dari Rama Wijaya.
baca: Lebaran, Obyek wisata Klaten Dibuka Terbatas 30% Pengunjung
Meski dilaksanakan di Pendapi, namun pagelaran tetap dikemas dengan kelengkapan dekorasi, lighting dan visualisasi menggunakan layar LCD yang menampilkan suasana setiap adegan. “Sang Senopati” ditarikan oleh penari-penari dari Sanggar Moncar Iswara yang terdiri dari seniman senior dan seniman muda. []