KLATEN – Merayakan pergantian tahun baru, Forum Mahasiswa Pecinta Seni dan seniman se Indonesia (Formatasindo) menggelar Parade Gamelan (Pargam) 10 di pendopo Omah Gasebu (Gelar Seni Budaya) dusun Tegal Corocanan Desa Solodiran Kecamatan Manisrenggo, Jumat (31/12) malam.
Ketua panitia parade gamelan 10,Raka Adiyasa Pratama Saputra menjelaskan kegiatan ini rutin digelar setiap akhir tahun guna melestarikan seni dan budaya utamanya karawitan serta untuk memperingati Hari Gamelan 15 Desember.
“Parade Gamelan kita gelar rutin sejak 2011 lalu untuk merayakan pergantian tahun, peserta kali ini berasal dari sanggar Ganesha, Omah Gasebu, Omah Gondhol, Kamasetra UNY, Kalimasada UIN Sunan Kalijaga,UKSJGS UGM,hima jawa UNY, BBKT UNS, KJ Undip, UIN Saizu Purwokerto,UPN Veteran Yogyakarta, UAD dan Stripam,”jelas mahasiswa jurusan pendidikan bahasa daerah UNY itu.
Sementara itu pembina Formatasindo, Ki Sukisno mengatakan parade gamelan 10 tahun ini mengusung tema “Ndudhah Bothekan Mangsa Kependhem” yang bermakna mencoba menggali potensi yang sudah lama terpendam guna menjaga eksistensi gamelan jawa.
“Apalagi belum lama ini gamelan oleh UNESCO menetapkan sebagai warisan budaya tak benda. Harapan saya gamelan terus dilestarikan ke kancah yang lebih luas sehingga tidak akan tergerus oleh arus globalisasi saat ini. Saya sangat gembira dengan semangat anak-anak muda yang terlibat dalam Pargam ini, baik sebagai panitia maupun peserta,”ujarnya.
Dalam Pargam ini dikatakan Ki Sukisno berkolaborasi dengan Goprak yakni alat musik petani untuk mengusir burung yang dianggap sebagai simbol seni dengan ekonomi.
“Dengan Goprak petani bisa bermusik serta berkesenian bisa menggusah manuk sehingga bisa panen mendapatkan rejeki yang akhirnya bisa menggerakkan ekonomi para petani,”terangnya.
Seniman Klaten,Supriyadi “jimbling” turut mengapresiasi parade gamelan 10 ini.
baca: SD Muh 1 Ketelan Membumikan Budaya Positif dan Fisolofis Pendidikan
“Sangat mengapresiasi dan dibuat kagum dengan adanya Pargam 10, menyaksikan semangat anak-anak muda dalam melestarikan seni budaya terutama karawitan. Sungguh luar biasa mereka, karena tulus dan mau berkorban demi cintanya pada gamelan dan seni karawitan,”ungkapnya.
Pada parade gamelan 10 ini panitia memilih tagline: Gamelanku, Gamelanmu, Gamelan Kita Bersama, Gamelan Indonesia, Gamelan Dunia.
Dalam kesempatan itu juga ditampilkan gendhing Mars Parade Gamelan dan Mars Formatasindo karangan Ki Sukisno. []