SOLO – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Firman Santyabudi melihat kesiapan program Smart City yang terintegrasi dengan layanan berbasis teknologi informasi yang ada di Traffic Management Center (TMC) Kamis (13/01/22).
Smart City berada di Polresta Surakarta. Rencananya Smart City yang berada di kota Solo ini akan menjadi pilot project untuk kota kota lainnya di Indonesia.
Kakorlantas didampingi Dirkamsel, Brigjen Pol Chryshnanda Dwilaksana dan Dirgakkum, Brigjen Pol Aan Suhanan. Mereka disambut oleh Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dan Kapolres Surakarta Kombes Pol Ade Safrie Simanjuntak.
Smart City Solo ini terintegrasi dengan pelayanan publik dan empat moda transportasi di Solo. Pelayanan publik termasuk permasalahan keamanan dan ketertiban masyarakat. Juga terkoneksi dengan pelayanan Pemkot Surakarta.
“Kami tengah menyusun standar operasional prosedur (SOP) untuk menjadi panduan dalam program smart city di Solo . Kami berharap, modernisasi di bidang teknologi informasi mampu meningkatkan keefektifan dan transparansi dalam tugas Korlantas Polri,” jelas Firman.
Modernisasi teknologi informasi Korlantas Polri juga diharapkan bisa terintegrasi dan mendukung smart city dan percepatan program pemulihan ekonomi nasional.
baca: Penerapan Pembelajaran Aktif, Diskusi Menarik Tentang Integrasi Nasional
“Kita pilih kota Solo sebagai percontohan untuk Smart City karena kolaborasi antar stake holder sudah berjalan. Kedua secara formal forum ini terbentuk dan ketiga dari korlantas akan memback up menambah sistem dan perangkat keras. Diharapkan akan muncul Smart City di kota kota lainnya”terang Kakorlantas.
Diharapkan masyarakat dapat memberikan dukungan secara penuh. Masyarakat bisa berperan aktif menjadi peserta lalu lintas yang diharapkan bukan karena dikontrol oleh sistem dan kamera. Namun siap menjadi pemakai jalan yang diharapkan. Sistem ini dibuat untuk kepentingan publik. []