SOLO – Ndalem Gondosuli kini dilengkapi kedai kopi, namanya Saudagar Coffe and Lounge. Kedai itu diharapkan tidak hanya sebagai tempat nongkrong anak-anak milenial, tapi juga sebagai sarana edukasi.
“Tempat ini bisa untuk apa saja, baik untuk diskusi soal batik, soal seni, budaya, atau tema lainnya yang lagi up to date,” kata pemilik Ndalem Gondosuli, Heru Cahyono, di sela pembukaan Saudagar Coffe & Lounge, Kamis (9/5) sore.
Upaya pelestarian batik memang terus dilakukan Heru. Selain sebagai galeri batik, Ndalem Gondosuli yang berlokasi di Jalan Gondosuli 125 Laweyan itu juga sebagai pusat edukasi batik. Di situ, masyarakat (wisatawan) bisa belajar tentang sejarah batik dan praktik membatik, selain belanja batik. Dia sedang menyelesaikan museum batik digital yang sudah dimulai beberapa bulan lalu.
“Semua ini berawal dari keprihatinan saya terhadap batik. Banyak pengrajin batik tulis punah tanpa ada pengganti karena minimnya penghargaan bagi mereka,” kata dia.
Ketua PWI Surakarta Anas Syahirul mengapresiasi pembukaan Saudagar Coffe and Lounge. Dia sepakat, kedai kopi yang tempatnya sangat asri dan menarik tersebut tidak hanya sebagai tempat nongkrong para pecinta kopi di Kota Solo dan sekitar, tapi juga sebagai sarana dan tempat diskusi yang memberikan solusi persoalan-persoalan yang dibahas.
“Saya kira tempatnya sangat bagus dan representatif. Siapa tahu dari sini akan muncul ide-ide bagus untuk kemajuan Kota Solo,” kata Anas. []
sumber: suara merdeka