KLATEN-Pasca pandemi membuat sekolah harus memperhitungkan proporsi luasan kelas dengan jumlah siswa. Karenanya, sekolah merelakan ruang perpustakaan dibuka sekatnya dan digabung dengan ruang kelas sebelahnya dan dialihfungsikan menjadi ruang belajar.Smentara waktu perpustakaan dialihkan menjadi sudut baca di setiap kelas .
Akan tetapi, dalam pelaksanaanya banyak terjadi hambatan. Mulai dari rotasi buku hingga suasana baca yang monoton karena tempatnya yang sama di dalam kelas, padahal pembangunan ruang perpustakaan belum bisa di mulai, masih menunggu antrian di developer.
Melihat kondisi di atas, akhirnya terfikir untuk mengubah hutan mini (area konservasi tanaman) di sekolah menjadi perpustakaan outdoor dengan fasilitas buku yang tersedia di gerobak baca dan pemasangan hamock di antara pohon dengan pohon sebagai tempat membaca dan penambahan beberapa tempat duduk. Akhirnya terpikirlah sebuah konsep perpustakaan outdoor dengan nama Hutan Baca.
“Alhamdulillah sudah dilakukan soft launching pada tanggal 16 November 22 dengan menghadirkan Azzam Habibullah seorang penulis 5 buku dari Medan, yang pernah 3x menjadi delegasi Indonesia dalam Konfrensi CEI di AS, Austria dan Turkey. Beliau menceritakan kisah perjalanannya ini , untuk memotivasi teman teman SD Alam Aqila suka membaca dan menulis,” ujar Kepala Sekolah SD Alam Aqila, Astuti Nurwahyuni melalui rilisnya, Senin (21/11/2022).
Pendirian Hutan Baca yang berada di Bentangan kecamatan Wonosari ini juga dihadiri oleh Laila Sari, penulis buku “Gerakan Literasi Keluarga Milenial” yang di sesi sharing dengan guru memberikan materi “Bagaimana memanfaatkan hutan baca untuk menumbuhkan budaya literasi”
Lanjut Astuti, berhubung waktu itu hujan, maka acara opening yang sedianya dilakukan di hutan baca, dipindahkan ke mushola dan penandatanganan komitmen bersama serta pembacaan tatib dilakukan di dua hari berikutnya.
“Hutan baca ini kelak akan digunakan sebagai sarana untuk mengajarkan 6 literasi dasar yaitu literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi finansial, literasi digital, literasi sains dan terakhir literasi budaya dan kewargaan,”tambahnya.
Selain itu hutan baca juga dijadikan salah satu tempat magang teman-teman kelas atas untuk belajar mengelola sebuah perpustakaan dan tempat belajar berorganisasi.[]