Berikut Problematika Masyarakat Marginal

Date:

SOLO-Keterbatasan akses penyandang disabilitas ke fasilitas publik, termasuk angkutan umum saat ini masih minim. Salah Satunya disebabkan infrastruktur yang tersedia belum ramah terhadap penyandang disabilitas.

Hal ini mengemuka saat acara Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Amrani Solo dengan mengambil tema “Problematika Masyarakat Marginal”, Jumat (23/10/2022). Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Quatly Alkatiri dan Ketua Pemberdayaan Perempuan dan Anak Pinggiran (PPAP) Seroja Solo, Retno Heny Pujiati.

Sementara itu peserta yang hadir merupakan perwakilan dari komunitas difabel, pengamen jalanan, dan lain sebagainya.

Vika salah satu komunitas difabel di Solo menyebutkan masih banyak tempat-tempat umum yang belum ramah terhadap kaum difabel.

Namun demikian para kaum difabel juga tidak manja saat fasilitas tersebut belum tersedia maka mereka juga berusaha dengan cara lain

“Seperti contohnya di hotel ini, karena tidak ada sarana dan juga minimnya masyarakat membantu maka kami mbrangkang (merangkak),”ujarnya.

Berikutnya adalah masih banyak dari masyarakat yang menganggap kaum difabel itu termasuk golongan kedua artinya banyak sekali perusahaan swasta ataupun instansi pemerintah yang belum menerima mereka untuk berkarya.

Sebagai contonyanya saat ada lowongan pekerjaan selalu disertai syarat sehat jasmani dan sebagainya.

Sementa itu perwakilan dari pengamen jalanan mengusulkan kepada pemerintah agar lebih manusiawai saat melakukan razia terhadap para pengamen jalanan.

Retno Heny Pujiati dalam kesempatan tersebut mengusulkan agar anggota dewan untuk lebih sering membuka ruang dialog.

“Semoga kedepan perlunya dibuka ruang diskusi seperti ini. Agar pemerintah semakin memahami apa yang dibutuhkan oleh teman-teman (kaum marjinal),” katanya.

Quatly Alkatiri memberikan apresiasinya terkait FGD ini, melalui dialog seperti inilah para wakil rakyat semakin tahu informasi apapun yang dikeluhkan bagi masyarakat.

“Saat ini DPRD Jateng telah menggodok raperda tentang difabel dan kami terus membuka diri untuk menerima masukan dari masyarakat,”ujarnya.

Quatly juga berpesan agar para teman-teman difabel terus bersemangat dalam beraktifitas.

“Dalam kondisi apapun panjenengan harus terus semangat, kami akan berusaha sekeras tenaga untuk menyampaikan aspirasi dari saudara sekalian,”tambahnya.

Di Jawa Tengah juga terus berusaha mengurangi jumlah kemiskinan dan pengangguran. Karena mensejahterakan masyarakat itu merupakan kewajiban negara. []

 

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Pilkada Usai, Ini Harapan Insan Wisata kepada Pemimpin Baru

GUNUNGKIDUL-Pilkada berlalu, sebentar lagi masyarakat siap untuk menyambut pemimpin...

Hasil Tabulasi PKS, Respati-Astrid Peroleh 60,43%

SOLO-Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kota Solo, Daryono,...

Wapres Gibran Nyoblos di TPS 018 Manahan Solo

SOLO-Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka juga telah menggunakan...

Pakta Integritas Cawali dan Cawawali Surakarta dengan MUI, Berikut Isinya

SOLO-Pilkada Kota Surakarta 2024 sudah memasuki hari tenang, tepatnya...