SOLO – “Saya senang durian manis, tapi yang ada pahit-pahitnya sedikit.” kata Okta (45), ketika menikmati durian bersama koleganya dalam “Kampung Durian Runtuh” di halaman Solo Paragon Mall, baru-baru ini. Sabtu, (27/4).
Namun pengalaman yang dirasakan Yanti (50), berbeda dengan koleganya. “Kalau saya sih seneng durian yang benar-benar manis, tanpa campuran rasa lainnya, apalagi pahit,” katanya.
Ada banyak rasa yang ditawarkan dalam event “Kampung Durian Runtuh”. Tidak hanya manis atau manis yang ada pahitnya, tapi ada rasa mentega, rasa mangga, dan rasa lainnya.
Menurut Muhlisin (48), penyelanggara kegiatan “Kampung Durian Runtuh”, durian-durian itu didatangkan dari berbagai daerah di Jawa Tengah, Semarang, Wonosobo, Karanganyar, Jepara, Ambarawa, dan lainnya. Ada yang kecil, ada pula yang besar dengan berat hampir 10 kg, sejenis durian petruk.
“Saat ini adalah musim panen terakhir durian di Jawa, makanya kalau masyarakat khususnya penggemar durian mau menikmati durian, sekarang inilah saat yang tepat,” kata dia.
Muhlis mengaku mendatangkan 1.500 kg durian per hari dalam event “Kampung Durian Runtuh” selama sebelas hari itu. Selain bisa dinikmati secara langsung, durian itu juga bisa dinikmati dalam bentuk minuman es durian mau pun kudapan lainnya. []
sumber: suara merdeka