KLATEN – Upaya konservasi sungai oleh warga Kampung Sidorejo, Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah patut ditiru. Selain menjaga ekosistem, Kali Lunyu yang membelah kampung mereka disulap jadi objek wisata.
Banyak spot wisata menarik yang ditawarkan warga Kampung Sidorejo di Kali Lunyu. Ambil contoh tradisi tebar benih ikan bagi sepasang pengantin baru. Selain menjaga ekosistem sungai, juga bisa jadi kegiatan menarik untuk menarik minat wisatawan.
Selain itu, warga juga dilarang membuang sampah sembarangan ke sungai. ”Kami bersyukur dengan adanya tradisi benih ikan, ekosistem sungai lebih terjaga. Ke depan kami memiliki program kerja untuk menjadikan Kali Lunyu sebagai objek wisata,” kata Ketua Komunitas Peduli Sungai Kali Lunyu Doni Wahyono, Minggu (12/5).
Spot lain yang ditawarkan, yakni memancing ikan. Wisatawan yang datang dimanjakan dengan melimpahnya ikan di Kali Lunyi. Yakni lele, bawal, dan bila. Mereka tinggal memancing di bantaran kali yang sudah disediakan.
”Memancingnya menggunakan peralatan masing-masing. Dilarang melakukan penyetruman. Memang kedepannya kami ingin Kali Lunyu menjadi objek wisata alam untuk refreshing dari rutinitas sehari-hari. Roda perokonomian warga sekitar juga bisa terangkat,” jelas Doni.
Lokasi pemancingan di Kali Lunyu terbilang sederhana. Tetapi lingkungannya cukup asri dan menarik. Lokasi memancing dihiasi cat warna-warni. Tampak anak-anak hingga pria dewasa menikmati kegiatan memancing tersebut. Mereka hanya duduk beralaskan bambu yang dipasang di hampir seluruh bantaran sungai.
”Menjaga sungai tetap bersih, kami memiliki pasukan khusus. Secara rutin membersihkan sungai dari sampah,” terang Doni
Memang, tidak mudah menjaga kelestarian Kali Lunyu. Apalagi, cuaca sering tidak mendukung. Terutama saat terjadi banjir kiriman dari daerah lain. Praktis sampah-sampah ikut terbawa.
”Selama ini teman-teman komunitas cukup intens menggarap Kali Lunyu menjadi jernih. Jika ada banjir kiriman yang membawa sampah, langsung dibersihkan. Harapannya kegiatan yang dilakukan ini mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah daerah,” ucap tokoh masyarakat setempat Siswanto. []
sumber: radar solo