SOLO – Lembaga Dewan Adat Keraton Solo, Senin (27/7/2020) membuka lawang atau pintu gapit sisi selatan keraton, yang sudah hampir dua pekan ditutup.
Pembukaan pintu dilakukan untuk melancarkan kembali akses keluar masuk warga ke alun-alun kidul (Alkid), yang sudah menjadi tempat interaksi warga dan berjualan mencari nafkah.
Lembaga Dewan Adat (LDA) yang dipimpin GKR Wandansari Koes Moertiyah (Gusti Moeng), selaku ketua, mengaku menyayangkan penutupan pintu gapit yang berimbas akses warga menjadi susah ketika mau ke Alun-alun Kidul.
“Alun-alun kidul memang sempat ditutup akibat corona, sehingga pintu gapit juga ditutup. Namun ketika alun-alun sudah dibuka kembali, kenapa pintu gapit tidak ikut dibuka kembali?,” tanya Gusti Moeng heran.
Menurut informasi, Alun-alun ditutup karena rekomendasi oleh oknum yang mengaku orang kraton, ke Pemkot Solo, terkait corona. Para pedagang di Alun-alun dinilai tidak disiplin menggunakan masker. Dengan laporan tersebut akhirnya Alun-alun kidul pun ditutup.
Setelah dua pekan ditutup, pemerintah melalui satgas gugus tugas penanganan Covid 19, akhirnya mengeluarkan surat untuk membuka kembali Alun-alun. Artinya, kawasan Alun-alun bisa dipergunakan kembali untuk interaksi warga dan berdagang.
“Kami para pedagang sangat menyambut baik kembali dibukanya alun-alun, sehingga para pedagang dapat kembali berjualan. Namun kenapa pihak kraton masih menutup lawang gapit?,” ungkap Yono, koordinator pedagang kesal.
Meski sudah bisa berjualan, namun para pedagang harus memutar untuk bisa masuk ke alun-alun.
Mengetahui keresahan masyarakat, Lembaga Dewan Adat pun turun tangan untuk menenangkan warga. Akhirnya, digelar syukuran dan doa bersama dengan ratusan pedagang Alun-alun.
Disela sela syukuran juga dilakukan sosialisasi cara cuci tangan yang baik dan benar dan pembagian masker untuk para pedagang.
Selain gusti Moeng, hadir juga GKR Retno Dumilah (Pengageng Pasiten), GKR Timoer Rumbai Kusumadewayani selaku ketua pengurus pengelola kawasan Alkid. Semuanya sepakat untuk membuka pintu gapit, yang ditutup oleh oknum yang mengaku sebagai utusan raja.
“Ada oknum yang mengaku utusan Raja (Sinuhun), lalu seenaknya menutup pintu gapit,”sambung GKR Rumbai.
Akhirnya, ratusan pedagang didampingi LDA, membuka pintu gapit, Senin (27/07/20) setelah kuci gembok yang semula diduga diambil oknum kraton, dikembalikan kembali ditempatnya.
Sambil bersama sama meneriakan buka, buka dan disaksikan Lurah Baluwarti, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas Pintu gapit akhirnya dibuka. Ratusan pedagang dan warga masyarakat Baluwarti pun tidak bisa menutupi kegembiraannya, mereka bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih kepada kerabat dari Lembaga Dewan Adat.
Gusti Moeng, berpesan agar seluruh seluruh pedagang agar terus menjaga kebersihan Alun-alun kidul. Di era pandemi corona ini, seluruh pedagang harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Selalu cuci tangan, pakai masker, jaga jarak, dan meningkatka imunitas dengan makana sehat.