FT UNS Produksi Nasal Cannula untuk Bantu Penanganan Pasien Covid-19 di RSUD dr. Moewardi

Date:

SOLO – Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memberikan perhatian bagi penanganan pasien positif Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moewardi dengan memproduksi nasal cannula yang merupakan selang alat bantu pernapasan pada lubang hidung.

Produksi nasal cannula yang terselenggara berkat kerja sama antara Laboratorium Getaran Program Studi (Prodi) Teknik Mesin FT UNS dengan RSUD dr. Moewardi, dicetak dengan menggunakan printer 3 dimensi.

Dalam hal ini, tim produksi Nasal Cannula diketuai oleh Ubaidillah, Ph.D dengan beranggotakan Dr. Eng. Aditya Rio Prabowo, Didik Djoko Susilo, S.T., M.T., Wibowo, S.T., M.T., dan Dharu Feby Smaradhana, S.T., M.Sc.

Ubaidillah, Ph. D lewat keterangan resminya pada Kamis (15/7/2021) mengatakan, RSUD dr. Moewardi mengalami kelebihan kapasitas ruangan akibat membludaknya jumlah pasien Covid-19 yang dirawat.

Akibatnya, terjadi kekurangan stok nasal cannula yang merupakan komponen High Flow Nasal Cannula (HFNC). Selain itu, Ubaidillah, Ph. D menyampaikan, RSUD dr. Moewardi sebagai mitra FT UNS juga terkendala suplai komponen nasal cannula yang terganggu dan sering terlambat, ditambah dengan tingginya penggunaan alat tersebut.

“Penanganan pasien tidak lancar karena ketersediaan alat terapi tidak sebanding dengan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat. HFNC ini memerlukan komponen nasal cannula tipe aliran tinggi yang terpasang di hidung pasien,” ujar Ubaidillah, Ph. D.

Ia menambahkan, dalam penanganan pasien Covid-19, HFNC digunakan sebagai alat untuk mengirimkan oksigen tambahan atau meningkatkan aliran udara dengan laju aliran sekitar 30- 90l/menit.

“Nasal cannula yang biasa tidak bisa digunakan untuk laju aliran 30-90 l/menit. Berdasarkan hasil simulasi aliran fluida dari HFNC pada simulasi cfd yang didesain normal, didapatkan hasil bahwa kecepatan dan tekanan di kedua outlet memiliki nilai yang berbeda,” jelasnya.

Ubaidillah, Ph. D menerangkan, proses produksi yang dilakukan timnya dapat menjawab keterbatasan jumlah nasal cannula dengan pembuatan molding atau cetakan dari nasal cannula.

Dengan molding ini, pembuatan nasal cannula yang menggunakan teknik plastic injection molding dapat menghasilkan alat dalam jumlah yang banyak dengan waktu yang relatif cepat.

baca: Kapolri Keliling Kota Solo Bagikan Sembako pada Pedagang Hik dan Warga

“Adapun, kelebihan yang diberikan oleh nasal cannula dan pembuatan molding, yaitu nasal cannula bukan hanya untuk pasien Covid-19 saja, tetapi dapat digunakan untuk pasien yang mempunyai diagnosis penyakit paru obstruktif kronik, Restrictive Thoracic Diseases (RTD), Obesity Hypoventilation Syndrome 5, deformitas dinding dada, penyakit neuromuskular, dan Decompensated Obstructive Sleep Apnea. Selain itu, dengan adanya molding dari nasal cannula, proses produksi dari alat tersebut menjadi meningkat,” pungkasnya. []

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Pilkada Usai, Ini Harapan Insan Wisata kepada Pemimpin Baru

GUNUNGKIDUL-Pilkada berlalu, sebentar lagi masyarakat siap untuk menyambut pemimpin...

Hasil Tabulasi PKS, Respati-Astrid Peroleh 60,43%

SOLO-Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kota Solo, Daryono,...

Wapres Gibran Nyoblos di TPS 018 Manahan Solo

SOLO-Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka juga telah menggunakan...

Pakta Integritas Cawali dan Cawawali Surakarta dengan MUI, Berikut Isinya

SOLO-Pilkada Kota Surakarta 2024 sudah memasuki hari tenang, tepatnya...