KLATEN – Komunitas Peduli Trucuk (KPT) masih menyelesaikan program bedah rumah untuk Sayekti, warga pra sejahtera di Dukuh Sumber Wetan, Sumber, Trucuk. Rumah sederhana yang direncanakan menelan anggaran 43 juta itu dibangun dengan semangat patungan dan gotong – royong.
Humas KPT Sri Hartatik, Selasa, (28/12) menerangkan kalau Sayekti sebelum tinggal menumpang. Belum lagi ia harus menanggung kehidupan orang tuanya yang sudah renta.
“Ibu Sayekti itu tinggal menumpang. Padahal beliau punya anak yang masih bujang dan ibu yang sudah tua berusia 100 tahun. Anaknya yang bujang tidurnya itu sembarangan. Kadang anaknya tidur di pos ronda atau mushola. Bedah rumah milik Sayekti ini adalah pembangunan rumah kedelapan yang dikawal KPT Trucuk. Kebetulan Sayekti dapat hibah tanah seluas 81 m2 dari warga,” ujarnya.
Untuk proses pembangunan bedah rumah Sayekti di Sumber Wetan, wanita yang tinggal di Ceper, itu mengaku harus kerja lembur. Kadang pengerjaan rumah sampai larut malam.
“Warga Sumber Wetan sangat peduli dengan program bedah rumah. Buktinya mereka mau membantu bergotong-royong dan tidak dibayar. Semua bahu – membahu. Biasa di relawan KPT itu ibu-ibu malam-malam mengangkat material bangunan” terang Tatik.
baca: 318 Anak Usia 6-11 Tahun Ikuti Vaksin di Polres Klaten
Ditambahkan wanita yang aktif di kegiatan Srikandi Sungai Indonesia dan Komunitas Sungai Cino itu kalau program bedah rumah oleh relawan KPT sudah berjalan tiga tahun. Kegiatannya tidak sebatas bedah rumah, tapi juga program santunan yatim piatu dan duafa.
“Di relawan KPT ada tiga program. Yakni program bedah rumah, santunan anak yatim piatu dan orang duafa. Program bedah rumah itu bermodal patungan. Jadi melalui program bedah rumah itu ada yang bantu uang, pasir, semen, asbes, kayu dan lain-lain. Untuk rumah Sayekti sudah ada 80-an lebih donatur. Doanya semoga program bedah rumah relawan KPT berjalan lancar dan rumah Sayekti segera bisa berdiri nyaman untuk ditinggali,” pungkasnya. []