SOLO – Di umur 25 ini ternyata ketidakadilan ternyata masih dirasakan masyarakat terakhir misalnya kasus mafia minyak goreng dan Mega Bintang ikut membongkar persoalan tersebut. Akhinrya Mega Bintang yang bergerak ‘setengah politik’ mau gak mau sampai akhirnya terjun ke politik.
Itulah pernyataan dari Ketua Mega Bintang, Boyamin Saiman kepada awak media usai menggelar acara Dialog Nasional di Gedung Umat Islam, Kartapuran, Serengan, Ahad (5/6).
Dalam sejarahnya Yayasan Mega Bintang sendiri dibentuk dengan maksud untuk menurunkan Presiden Soeharto yang menurut Boyamin rezim tersebut dipenuhi ketidakadilan dan kedholiman.
Setelah Soeharto lengser Mega Bintang lantas berubah menjadi gerakan sosial kemasyarakatan dengan beberapa program kerja diantaranya membuat MCK, sumur, pembagian beras dan kegiatan lainnya.
baca: HUT ke 25, Mega Bintang Gelar Dialog Hadirkan Tokoh Nasional
Namun di 5 tahun terakhir ini Bonyamin menilai ketidak adilan ini muncul kembali, hal itulah yang akhirnya membuat Mega Bintang untuk bergerak aktif lagi dalam hal politik.
“Tidak bisa lagi kan Yayasan Mega Bintang membagikan minyak goreng pada masyarakat yang membutuhkan. Ini kan kacau balau. Maka mau tidak mau kembali ke khitah politik,” ujarnya.
Memeriahkan HUT ke 25 Mega Bintang menggelar acara Dialog Nasional di Gedung Umat Islam dengan mendatangkan pembicara nasional seperti Ketua DPD La Nyalla Mattalitti, Rocky Gerung, Ferry Juliantono, Syahganda Nainggolan, KH Syukri Fadholi, Jumhur Hidayat dan Lieus Sungkharisma. []