Sate Kambing Pak Kamto Jatinom, Kuliner Legendaris Sejak 1970 Langganan Pejabat

Date:

KLATEN-Penikmat kuliner ketika ke Jatinom sempatkan berkunjung ke warung Sate Kambing Pak Kamto. Berbagai kalangan mulai dari rakyat biasa, kalangan artis, pejabat,perwira dari TNI dan Polri sering mampir ke warung sate legendaris di Klaten, telah berdiri sejak tahun 1970.

Sukamto (84) pemilik warung mengatakan dirinya lebih dari 50 tahun berjualan sate kambing dan telah memiliki tiga cabang yang dikelola anak-anaknya.

Warung yang buka setiap hari itu tidak hanya menyediakan sate, tapi juga ada tengkleng, tongseng dan ayam bakar.

Kamto mengaku perhari ia membutuhkan sedikitnya 5 ekor kambing, bahkan pada momen lebaran,saparan serta hari besar lainnya 15 ekor kambing.

“Pembeli yang kesini tidak hanya dari Jatinom, bahkan dari luar propinsi. Saya sendiri juga ikut memasak hingga melayani pembeli, biar saya tahu langsung siapa saja konsumen yang kesini dan rasanya lebih dekat. Usaha yang saya lakukan selama ini yang penting jujur, bersih dan kita ramah melayani serta rasa masakan dijaga,”tuturnya,Jumat (23/09).

Sate menjadi andalan di warung yang terletak di tepi jalan raya Jatinom desa Bonyokan, Kecamatan Jatinom.

Sate Kambing Pak Kamto Jatinom Klaten

“Awal berdiri, sate dijual Rp.5 dengan komposisi 4 tusuk sate,saat ini dijual Rp.22 ribu termasuk harga tengkleng dan tongseng,”ujarnya.

Ayah tiga orang anak itu menceritakan awal memulai usaha warung sate yang ia rintis sejak 1960. Saat itu dirinya bekerja kepada seseorang penjual sate keliling yang biasa berjualan dari Jatinom ke kota Klaten.

baca: Penjualan Apem Saparan Jatinom Mulai Ramai, Jelang Puncak Peringatan Yaa Qowiyyu

“Saya jadi tukang pikul sate jalan kaki hingga ke kota.Selama sepuluh tahun banyak ilmu, pengalaman meski ada suka dukanya saya lewati dengan ikhlas,”ucapnya.

Namun awal 1970, lanjut Kamto dirinya memutuskan menjual sate kambing sendiri dengan menyewa kios di wilayah Jatinom.

“Tidak berkeliling melainkan di warung saja. Awal berdiri kursi dan meja dibantu keluarga. Awal berjualanpun sate yang dijual tidak langsung habis ya karena banyak penjual sate disini selain saya. Bahkan sehari hanya bisa menjual sebanyak 2 hingga 3 kilogram. Alhamdulillah perlahan tapi pasti, sate kambing racikan saya mulai diterima masyarakat,”pungkasnya [WE]

More like this
Related

SMPIT Nur Hidayah Gelar Akhirussanah, Angkatan XIX Raih 134 Prestasi

SOLO-SMP IT Nur Hidayah menyelenggarakan Akhirussanah Angkatan XIX Tahun...

Berharap Banjir Rob Teratasi, Taj Yasin Bersama Ratusan Orang Gelar Istigasah

DEMAK-Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin bersama ratusan orang,...

ACA Indonesia Ajak Masyarakat Nonton Bareng Film Hayya 3 Gaza

SUKOHARJO-ACA Indonesia, lembaga kemanusiaan yang berkomitmen dan konsisten dalam...

535 Santri dan Mahasantri PPTQ Ibnu Abbas Klaten Ikuti Wisuda

KLATEN-Pondok Pesantren Tahfizh Qur’an (PPTQ) Ibnu Abbas Klaten kembali...
Exit mobile version