SOLO– Gelar Budaya Sekaten diadakan oleh Lembaga Dewan Adat Keraton Kasunanan Surakarta di Sitihinggil Lor. Gelar Budaya ini sudah vakum sejak 6 tahun lalu, kini di acara Sekaten Kraton Surakarta dalam menyambut Maulid Nabi pada tahun 2022 digelar kembali.
Berbagai tarian yang berasal dari Kraton Kasunanan Surakarta dan luar daerah ditampilkan dalam Gelar Budaya Sekaten. Melibatkan beberapa sanggar tari yang terdiri dari anak anak hingga remaja, diantaranya sanggar Beksa Kraton Mataram Surakarta yang diketuai oleh ketua LDA GKR Koes Murtiyah Wadansari.
Sanggar Beksa Kraton Mataram Surakarta menampilkan beberapa tarian diantaranya tari Srimpi Ludira Madu, tari Golek Tirta Kencana, Langendriyan Adaninggar Kelaswara-Putri Cina, tari Prawira Watang dan tari pethilan Bambangan-Cakil.
Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Kraton Surakarta GKR Koes Murtiyah Wadansari atau biasa disebut Gusti Moeng mengatakan gelar budaya ini tujuannya untuk melestarikan budaya khususnya berupa tarian tarian yang berasal dari kraton dan tarian yang berasal dari luar kraton namun bersumber dari kraton dan sudah divariasi.
Selain itu juga memberikan wadah untuk anak anak dalam mengekspresikan diri dalam berkesenian.
“Kita lihat banyak anak anak yang tampil dalam acara ini bahkan bisa dibilang seusia cucu-cucu saya yang meneruskan tradisi menari ini kita sangat gembira. Kita juga menyediakan tempat di kraton untuk pentas yang tidak bisa sembarang orang bisa tampil di sini untuk para anggota sanggar tari mengekspresikan diri mereka, ‘jelas Gusti Wandansari.
Lebih lanjut Gusti Wandansari berharap kegiatan gelar budaya ini dapat terus diadakan sehingga terjaga kelestarian dari budaya tari.
baca: Sambut Muktamar Muhammadiyah Aisyiyah 48, Ajak Siswa Berakhlak Mulia
Dalam tarian yang ditampilkan ada yang mengajarkan sifat keburukan dan kebaikan. Sifat buruk perlu dijauhi dan sifat baik perlu dilakukan.
Penampilan sanggar tari dalam pentas ini berasal dari Solo, Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar juga dari Banyumas.
Gelar budaya ini mendapat sambutan antusias dari masyarakat. Dimana mereka memenuhi tempat yang disediakan di Sitihinggil baik yang duduk lesehan di tikar maupun berdiri. []