Baznas Sragen Buka Program Lumbung Pangan di Desa Bagor

Date:

SRAGENGuna peningkatan kesejahteraan mustahik di wilayah Desa Bagor Kecamatan Miri, Baznas membuka Lumbung Pangan bersamaan dengan pembukaan TMMD Sengkuyung tahap III dengan pencanangan menanam komoditas jagung hibrida oleh Bupati Sragen dan Forkopimda Sragen.

Program lumbung pangan lahan jagung ini merupakan program lanjutan setelah sebelumnya Baznas Sragen melakukan pemberdayaan terhadap para petani dengan menggarap lahan seluas 8 ha mengolah padi organik di desa Sukorejo kecamatan Sambirejo.

Dengan total anggaran Rp 1,2 milyar dimulai penanaman jagung dilahan seluar 50 ha meliputi sarana produksi pertanian (saprodi), sarana peralatan pertanian (saprotan), pengembangan SDM (Sekolah Tani) dan termasuk biaya pendampingan petani.

Melalui kerjasama perusahaan mitra dalam hal ini PT. Agri Kencana Perkasa Klaten diharapkan dapat mengangkat omset petani menjadi 2 kali lipatnya. Sebelum dilakukan intervensi pendampingan program, rata-rata tonase panen per hektarnya adalah 4 ton.

Sistem yang dijalankan yaitu dengan melakukan sistem pemberdayaan off taker. Dengan adanya off taker atau jaminan pembelian dari perusahaan mitra Baznas, para petani sudah tidak khawatir lagi dengan akses pasar.

Menurut Gimo salah satu petani Binaan Baznas dari Kelompok Tani Bagor Sejahtera mengatakan jagung simape merupakan jenis jagung hibrida yang ditanam untuk pakan ternak. Dengan masa tanam 105 hari jagung ditanam menggunakan pupuk PPT (Pupuk Pembenah Tanah).

“Kami menyebar benih jagung ini sebanyak 20 kg/ha. Dulu saat kami belum diajarkan oleh perusahaan mitra, jagung yang dipanen hanya sekita 4 ton. Mudah-mudahan dengan PPT dan pendampingan teknologinya bisa menghasilkan 8-9 ton/ha,”ungkap Gimo.

Saat ini yang dibutuhkan petani adalah adanya mesin dryer dan pihaknya bersyukur Baznas telah mengakomodir pengadaan mesin tersebut.

Selanjutnya Priyo Jatmiko Pimpinan PT. Agri Kencana Perkasa Klaten menyambut baik ajakan Baznas dalam memberdayakan masyarakat khususnya petani  di Kabupaten Sragen.

Menurutnya program budidaya jagung ini merupakan yang pertama di Kabupaten Sragen dengan mengurangi porsi pemakaian pupuk kimia sampai 30% dan digantikan dengan pupuk pembenah tanan/ pupuk organik.

“Baznas mempercayakan kepada kami untuk pengadaan bibit strain lokal dengan dua tongkol. Kami juga memproduksi pupuk hayati yang didalamnya ada bakteri untuk mengaktifkan mikroba yang ada didalam tanah dan hormon untuk meningkatkan produksi jagung. Ini merupakan projek kami yang kedua untuk Jawa Tengah, dan sebelumnya kami sudah melakukan di Papua, NTT dan NTB,”jelas Priyo.

Harapannya dari pendampingan ini bisa menghasilkan panen jagung 2 kali lipat. Bertepatan pula dengan musim hujan menjadi sangat baik untuk memulai penanaman jagung.

“Seperti di Gowa Sulawesi Selatan yang awalnya hanya menghasilkan 7 ton/ha. Dengan benih dua tongkol bisa menghasilkan 13 ton/ha. Di Bagor ini lahan tanahnya adalah tanah tadah hujan dan digarap secara manual. Tentunya dengan  teknologi yang dilakukan akan lebih sempurna hasilnya. Terutama ada hasil panen yang meningkat,”ujarnya.

Ia menambahkan sebelum penanaman jagung pihaknya telah melakukan pendampingan untuk diajarkan SOP nya seperti apa. Seperti dengan penyemprotan hormon juga dapat meningkatkan pertumbuhan daun yang berdampak pertumbuhan buah.

“Kami juga siap membeli hasil panen dengan harga yang kita sepakati. Meskipun para petani siap jual lepas. Karena kami juga mempunyai pabrik pakan ternak kecil di Klaten. Tentunya dengan mengikuti harga pasar dan tidak dibawah harga pasar. Untuk itu petani bisa memutus mata rantai calo/makelar, petani bisa menjual kepada usernya langsung.”jelas Priyo.

baca: Gerakan Sholat Subuh Berjamaah Pemkab Klaten Kembali Digelar

Sementara Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengapesiasi program Baznas pusat dalam membantu masyarakat Kabupaten Sragen dengan tanam jagung.

“Dengan bibit yang berkualitas, serta mengurangi pupuk kimia harapannya hasilnya lebih baik tanpa menimbulkan polusi dan juga sehat. Kami berharap program ini berhasil. Nanti 105 hari lagi saya kesini untuk membuktikan hasil panen minimal 8 ton/ha. Terimakasih Baznas pusat semoga program ini berkontinuitas karena Sragen ini wilayahnya sangat luas. Tidak hanya jagung, kedepannya padi organik, ubi, dan sebelah utara ada garut. Insha Allah dengan ketahanan pangan yang kuat negara kita tidak takut dengan resesi dunia.”harap Bupati Yuni. []

 

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Pilkada Usai, Ini Harapan Insan Wisata kepada Pemimpin Baru

GUNUNGKIDUL-Pilkada berlalu, sebentar lagi masyarakat siap untuk menyambut pemimpin...

Hasil Tabulasi PKS, Respati-Astrid Peroleh 60,43%

SOLO-Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kota Solo, Daryono,...

Wapres Gibran Nyoblos di TPS 018 Manahan Solo

SOLO-Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka juga telah menggunakan...

Pakta Integritas Cawali dan Cawawali Surakarta dengan MUI, Berikut Isinya

SOLO-Pilkada Kota Surakarta 2024 sudah memasuki hari tenang, tepatnya...