Home Solo Raya FGD Transformasi Literasi di Era Digital, Kampanyekan Anti Hoax

FGD Transformasi Literasi di Era Digital, Kampanyekan Anti Hoax

0

SOLO-Kemajuan seseorang bisa dilihat dari keaktifan dalam berliterasi terkait referensi yang dibutuhkan.  Pernyataan itulah yang disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Quatly Alkatiri di acara FGD (Focus group discussion) yang diselenggarakan di Solo, Ahad (1/11/2022) dengan mengankat tema, ‘Transformasi Literasi di Era Digital’.

“Sekarang lebih mudah untuk mencari sumber-sumber informasi karena adanya kemajuan teknologi. Namun cerdas dalam mencari sumber terpercaya menjadi tantangan tersendiri,”ujarnya.

Selain dihadiri Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, dalam diskusi tersubut juga menghadirkan pembicara lain Rianna Wati, Dosen Sastra Indonesia FIB UNS dan juga Redaksi Fiksiislami.com.

Dalam kesempatan tersebut Rianna Wati menjelaskan panjang lebar mengenai definisi apa itu literasi dan menjelaskan bahwa literasi itu tidak berbentuk saja namun sudah berkembang ke bentuk lain.

“Dulu informasi berkembang dari mulut ke mulut, setelah mengenal media maka dipindah seperti di pelepah kayu, prasasti hingga ke jaman saat ini seperti percetakan dan lain sebagainya,” katanya.

Saat ini sudah berkembang dengan adanya kemajuan digital. Yang dibutuhkan adalah kecerdasan dalam berliteaasi dengan sumber yang terpercaya.

“Terkait penanggulangan hoax tentu harus ada sumber yang jelas misal dari media mana atau dari siapa,”tambahnya.

Selain itu, pemerintah harus lebih berperan dalam mengantisipasi penyebaran hoax. Harus ada kebijakan sehingga bisa diklarifikasi.

Tantangan di masa sekarang adalah derasnya arus informasi dan mudahnya masyarakat dalam memperoleh informasi seperti di media sosial dan lain sebagainya. Dalam hal ini bijak bermedsos sangat dibutuhkan.

“Mengingat latar belakang pendidikan masyarakat berbeda-beda, berpengaruh dalam penyikapan sebuah informasi,”katanya.

Di sisi lain Rianna Wawti juga menyampaikan tentang manfaat mendongeng.

“Anak yang biasa didongengkan maka akan kaya literasi, karena anak tersebut sering mendengarkan dan semakin menambah perbendaharaan kata,”pungkasnya. []

 

Exit mobile version