KULONPROGO-Mantan narapidana Bom Bali I, Joko Triharmanto atau yang sering dipanggil Jack Harun menceritakan awal pertama ia terpapar pemikiran radikal. Hal itu disampaikan saat ia diminta memberikan materi di acara Sinau Pancasila dan Wawasan Kebangsaan yang diselenggarakan Badan Kesbangpol Provinsi DIY.
“Saat masih SMA saya diajak teman untuk bergabung di NII, awalnya saat hanya ikut organisasi siswa namun karena salah memilih teman akhirnya saya aktif di NII,” ujarnya, Senin (19/12/2022) di Kapanewon Galur.
Dari awal masuk ke NII itulah akhirnya Jack Harun akhirnya aktif di konflik Poso, Ambon hingga akhirnya terlibat dalam Bom Bali I hingga dipenjara selama 6 tahun.
Terkait hal itulah Jack Harun meminta kepada semua pihak untuk saling bersinergi dalam membentengi generasi muda dari paham radikal. Menurutnya siapapun bisa terpapar paham radikal meski tinggal di daerah pelosok.
“Contohnya adalah saya, saya tinggal di daerah Dusun Wonogiri, Desa Jatirejo Kapanewon Lendah namun bisa terpapar paham radikal yang akhirnya terlibat Bom Bali I,”tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut Jack Harun juga memberikan tips bagaimana cara menanggulangi agar tidak terpapar paham radikal.
Kini ia Jack Harun mendirikan Yayasan Gema Salam, sebuah lembaga yang menaungi para mantan narapidana terorisme untuk aktif pada isu perdamian dan kembali ke NKRI.
Selain Jack Harun dalam kesempatan tersebut juga dihadirkan akademisi, anggota DPRD Provinsi DIY serta praktisi di bidang Pancasila.
Peserta yang hadir sebagaian besar adalah pelajar SMA dan juga pengurus Karang Taruna setempat.
Kegiatan yang diselenggaran selama satu minggu tersebut diselenggarakan di Kapanewon Wates, Temon,Pengasih dan terakhir di Kapanewon Galur. []