SOLO-Upaya peningkatan manajemen sekolah, SMP Muhammadiyah 1 PK Boyolali melakukan kunjungan studi banding di SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Surakarta pada Rabu (24/5/2023). Rombongan tersebut terdiri atas Kepala Sekolah, Rohmah, S.Pd. dan 6 staf pengajar.
Muhdiyatmoko selaku Kepala SMP Muhammadiyah PK menyambut baik kunjungan studi banding dari sekolah Boyolali tersebut. Menurutnya, pengembangan sekolah perlu menguatkan tiga aspek yaitu mindset (cara berpikir), sistem manajemen, dan leadership (kepemimpinan).
“Agar lembaga pendidikan bisa maju dan terus berkembang perlu kita bangun mindset guru dan tenaga kependidikan yang sesuai visi sekolah. Kita bangun juga sistem manajemen sekolah yang kuat dengan dukungan leadership mumpuni,” jelasnya.
Sementara itu, Dr. Mohamad Ali, selaku Direktur Perguruan Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta juga menegaskan bahwa keunggulan sekolah tidak melihat dari gedung atau infrastruktur, tetapi dimensi suprastruktur lembaga pendidikan tersebut.
“Gedung bisa dibangun secara bertahap, tetapi yang lebih penting program-program pendidikan perlu dielaborasi lebih banyak dan tajam. Tidak sekadar membuat program, tetapi terdapat ikhtiar bersama untuk menyukseskan program tersebut,” ungkapnya.
Kepala SMP Muhammadiyah 1 PK Boyolali mengapresiasi sambutan kunjungan dari pihak Manajemen SMP Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta. Sekolah ini menjadi tujuan studi banding karena melihat prestasi dan keunggulan-keunggulan sekolah.
Kegiatan studi banding diwarnai dengan diskusi dan tanya jawab tentang manajemen, kurikulum, pengelolaan sekolah, humas dan publikasi, dan program-program unggulan sekolah. Acara diakhiri dengan pertukaran cendera mata kedua lembaga.
Aryanto selaku Humas Sekolah menyampaikan dalam kurun waktu seminggu ini, SMP Muhammadiyah PK menerima lebih dari satu kunjungan. Kunjungan tersebut berasal dari sekolah asal Wonogiri dan Mahasiswa dari UIN Raden Mas Sahid Kota Surakarta.
“Selama 2 minggu ini, guru-guru dari SMP Muhammadiyah 8 Wonogiri melakukan praktik di sekolah. Praktik tersebut berupa praktik mengajar dan studi tentang program-program sekolah. Selain itu, mahasiswa PLP 2 dari UIN Raden Mas Said Kota Surakarta juga melakukan praktik pengenalan persekolahan,” tandasnya. []