TEGAL-Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengajak organisasi Muslimat NU menghalau isu-isu perpecahan di masyarakat. Khususnya, berita hoaks yang marak di media sosial.
“Di era digitalisasi, saya harap juga muslimat baik tingkat wilayah, kabupaten/ kota, benar-benar memberikan dampak positif di medsos. Yang saat ini banyak isu (hoaks dari pihak) yang tidak bertanggung jawab,” kata Gus Yasin, sapaannya, saat menghadiri perayaan Harlah ke-77 Muslimat NU se-Jateng, di Lapangan Pemda Kabupaten Tegal, Sabtu (10/6/2023).
Selain menghalau isu-isu hoaks di medsos, Muslimat juga diminta menjadi pemersatu umat serta jembatan persatuan bagi para tokoh masyarakat. Apalagi, lanjutnya, di tahun politik saat ini, yang berpotensi adanya pihak-pihak yang sengaja ingin membenturkan antara para ulama dan tokoh masyarakat.
“Utamanya terkait dengan pengajian-pengajian yang notabene adalah pengajian yang memperuncing perpecahan,” imbuhnya.
Untuk itu, Wagub Taj Yasin meminta Muslimat NU terus melawan kekerasan terhadap perempuan. Apalagi, atas petunjuk pemerintah pusat, di Jawa Tengah telah meluncurkan Desa Ramah Perempuan Peduli Anak (DRRPA).
“Saya yakin dengan organisasi terbesar di Indonesia ini, bisa memberikan sumbangsih. Pendidikan karakter moral, karena anda adalah madrasah,” tuturnya.
Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, juga mengajak para anggota Muslimat NU bijak dalam bermedia sosial. Menurutnya, jika ada pesan berisi berita hoaks yang masuk, anggota Muslimat NU harus menghindarinya.
“Saya ingin ajak anda gunakanlah dengan bijak, gunakan dengan santun, jaga persaudaraan. Saya ingin seluruh warga muslimat menjaga, jangan ada yang karena flyer pesan-pesan, pesannya mengganggu persaudaraan. Ada juga pesan yang bisa mengganggu persatuan, tolong dihindarkan,” katanya. []