Home Solo Raya Kolaborasi Multipihak Kunci Keberhasilan Implementasi PAUD Ramah Anak

Kolaborasi Multipihak Kunci Keberhasilan Implementasi PAUD Ramah Anak

0

SUKOHARJO-PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) adalah jenjang pendidikan pertama anak mengenal lingkungan sekolah, sehingga harus menjadi pelopor layanan pendidikan yang ramah anak untuk peserta didiknya. Anak akan merasakan bagaimana lingkungan pendidikan pertamanya, sehingga akan membentuk persepsi dan sikap pada jenjang berikutnya.

Sayangnya masih banyak lembaga PAUD yang belum siap menjadi tempat tumbuh kembang sesuai kebutuhan anak atau dalam bahasa lain belum ramah anak.

Oleh karena itu, penting adanya untuk mengintervensi agar PAUD bisa menjadi lembaga yang ramah anak, sehingga anak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, serta lebih siap dalam menjalani kehidupan dan penghidupannya di masa yang akan datang.

Terkait hal itu Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK) bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Ditjen GTK Kemendikbudristek) menyelenggarakan kegiatan Gelar Karya Semarak PAUD Ramah Anak se-Kabupaten Sukoharjo, Jumat (23/6) di hotel Brother Inn Solo Baru.

Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut Galih Setyaningrum, S.Pd. dari TK Desa Gentan, Baki), dengan Praktik Baik: “Kebun Gizi dan Bank Sampah Sebagai Bagian dari Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Suhendri, S.Pd. dari KB-TK At-Taqwa, Tawangsari) dengan Praktik Baik: “Optimalisasi Teknologi Informasi dan Media Sosial dalam Mendukung Keberanjutan Lembaga PAUD”

Dan terakhir Yeni Chotimatul Chusna, S.Pd. dari TK Islam Nurul Jannah, Kartasura), dengan Praktik Baik: “Pentingnya Peningkatan Kapasitas Pendidik PAUD Secara Berkala dan Sistematis.

Direktur Yayasan Satu Karsa Karya, Iwan Setiyoko, menjelaskan dengan adanya kegiatan ini diharapkan menginspirasi lembaga lainnya dalam mengimplementasikan PAUD Ramah Anak di lembaganya masing-masing, serta memperkuat dukungan multipihak.

YSKK menjadi salah satu dari 156 lembaga/ormas yang lolos sebagai mitra pelaksana dalam POP yang merupakan salah satu bentuk kemitraan dan kegotongroyongan antara pemerintah dan ormas penggerak pendidikan untuk menemukan inovasi-inovasi yang bisa dipelajari lalu diterapkan dalam skala nasional.

Selama periode 3 tahun (2021-2023), program ini menyasar 419 lembaga PAUD (di tahun ketiga) dari awalnya hanya 264 lembaga PAUD (di tahun pertama). Secara umum program yang dijalankan dapat berjalan baik dan capaiannya melebihi target yang sudah direncanakan sebelumnya.

Lanjut Iwan, PAUD Ramah Anak adalah sebuah kebutuhan dalam mewujudkan model pendidikan dengan ekosistem aman dan nyaman bagi anak, memenuhi hak-hak anak, serta melibatkan anak dalam setiap proses pembelajaran.

Paud se sukoharjo

Hal ini sejalan dengan Pasal 4 UU No.23/2002 tentang Perlindungan Anak, disebutkan setiap anak berhak untuk dapat hidup tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Lembaga PAUD memiliki kontribusi yang sangat besar dalam membangun karakter anak sejak usia dini.

“PAUD Ramah Anak bisa terwujud apabila tri pusat pendidikan (orang tua/keluarga, lembaga PAUD, dan masyarakat) serta para pihak terkait lainnya bisa berkolaborasi untuk mengupayakan dukungan sumber daya secara optimal,”tambahnya.

Komitmen lembaga PAUD (Kepala/Pengelola dan Pendidik) dalam implementasi PAUD Ramah Anak di lembaganya masing-masing harus terus diperkuat sehingga proses penguatan PAUD Ramah Anak akan terus berlangsung secara berkesinambungan, meskipun program yang dijalankan sudah berakhir.

“Dukungan sumber daya dan kolaborasi multipihak juga harus terus dijalin untuk semakin mengimbaskan praktik-praktik baik yang sudah tercapai melalui program yang sudah dijalankan, sehingga dapat memperkuat program pembangunan sumber daya manusia di daerah serta peningkatan capaian program Kabupaten Layak Anak (KLA),”pungkasnya. []

Exit mobile version