SOLO-Majelis Pesantren dan Ma’had Dakwah Indonesia (MAPADI) Provinsi Jawa Tengah sukses menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) di Hotel Azhima Solo, Ahad (3/3).
Muswil yang mengusung tema “Pola Pengasuhan Generasi Z” ini dihadiri 54 (lima puluh empat) orang dari Pengurus Wilayah, Pengurus Daerah, dan Perwakilan/Utusan dari Pesantren Anggota MAPADI Jawa Tengah.
Selain untuk memilih kepengurusan MAPADI yang baru, Muswil ini juga sarat dengan materi-materi materi sarasehan dengan tiga narasumber, diantaranya; Ustadz Dr. KH. Ahmad Kasban Syarqowy, Lc., M.S.I., Ustadz KH. Budiman Mustofa, Lc., M.P.I. dan Ustadz Muchammad Wachid Romadlon, Lc., M.A. yang dimoderatori oleh KH. Muhtadi Kadi, Lc.
Materi Sarasehan, juga membahas tentang menyiapkan generasi penerus yang sholeh dan sholehah.
“Dalam mendidik santri/anak di Pesantren, semata-mata tidak hanya sebatas mengajarkan ilmu saja, tapi juga sudah seharusnya kita “ikat” mereka dengan senantiasa mendo’akan mereka agar menjadi generasi penerus yang sholeh-ah,”ungkap Ustadz Dr. KH. Ahmad Kasban Syarqowy, Lc., M.S.I., dalam sesi materi.
Selain itu, karakter santri/anak Generasi Z ini memerlukan perhatian dan terampil dalam memanfaatkan teknologi, hal ini disampaikan Ustadz KH. Budiman Mustofa, Lc., M.P.I.
“Selalu libatkan Allah dalam mendidik santri/anak agar di era digital yang berkembang pesat ini santri/anak tidak hanya terampil memanfaatkan teknologi tapi juga terjaga keimanan dan karakter/akhlaknya,”ujarnya.
Selain terampil berteknologi, Gen-Z ini juga perlu pemberian apresiasi dan perhatian, “perlu diketahui bahwa karakter santri/anak jaman sekarang (Generasi Z) ini, sangat suka diberikan apresiasi dan perhatian, maka kita selaku pendidik harus pandai-pandai dalam memberikan perhatian dan apresiasi meskipun bentuknya yang sederhana,”tambahnya dalam diskusi.
Hal senada juga dikatakan Ustadz Muchammad Wachid Romadlon, Lc., M.A., selain terampil berteknologi hendaknya dalam mendidik santri/anak dibutuhkan kurikulum dan contoh model yang baik,
“Mendidik santri/anak membutuhkan kurikulum yang teruji, yakni dengan mengutamakan pola ustadz-ah/guru dan pengasuh menjadi role model (teladan) yang dicontoh para santri/anak didiknya. Sehingga seorang pendidik/guru hendaknya tidak hanya terbatas pada upaya mewariskan ilmu-ilmunya, tapi juga menjadi sumber inspirasi bagi anak didik/santrinya untuk bercita-cita besar di masa depan,”imbuhnya menutup sesi materi sarasehan.
Diakhir acara Muswil ini menetapkan Ustadz KH. Budiman Mustofa, Lc., M.P.I. sebagai Ketua MAPADI Wilayah Jawa Tengah yang baru. Selamat bertugas pengurus Majelis Pesantren dan Ma’had Dakwah Indonesia (MAPADI) Provinsi Jawa Tengah periode 2024-2029. []