SOLO-Ketua Dewan Pembina Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia, Prof. Dr. Sukro Muhab, M.Si. mengatakan bahwa bangsa Indonesia, dalam hal ini dunia pendidikan berkewajiban mempersiapkan generasi terbaik pada 2045 bertepatan berusia 100 tahun.
“Bangsa Indonesia, insan pendidikan harus mempersiapkan generasi emas 2045 di saat Indonesia berusia 100 tahun sejak kemerdekaan, ketika bonus demografi ada dan harus dimanfaatkan,” terang Sukro, Ahad (22/09).
“Ada empat step dan empat kompetensi yang harus dikuatkan, agar generasi emas itu dapat terwujud. Step pertama, menyiapkan generasi berakhlak dan berkarakter. Step kedua, menyiapkan generasi tangguh dan unggul. Step ketiga, menyiapkan generasi kompetitif dan produktif. Step keempat, menyiapkan generasi literat,” lanjut Sukro.
“Adapun kompetensi yang harus dikuasai oleh generasi emas 2045. Pertama, kompetensi keberagamaan (religiosity). Kedua, kompetensi kewarganegaraan (citizenship competence), literasi pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS). Keempat, kompetensi kecerdasan masa depan,” pungkas Sukro.
Hal itu disampaikan dihadapan ratusan Kepala Sekolah/ Wakil Kepala Sekolah Islam Terpadu (SIT) dan Pengurus JSIT dalam forum Penguatan Anggota JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah, Ahad (22/09/2024) di Aula SMK Negeri 4 Surakarta, Jl. Adi Sucipto No.40 Kerten, Laweyan.
Ketua JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah, Zainal Abidin, S.Pd. dalam sambutannya menyampaikan bahwa Sekolah Islam Terpadu (SIT) memiliki tugas dan peran strategis dalam menghadirkan generasi emas 2045.
“Kita memiliki tanggung jawab dan peran untuk menghadirkan generasi unggul, generasi emas 2045. Generasi yang beriman bertakwa, berakhlak mulia, mandiri, cakap digital, kreatif, kolaboratif, produktif, dan kontributif. Generasi yang negarawan, profesionalitas, akseptabilitas, dan integritas,” ungkap Zainal.
“JSIT sebagai organisasi penggerak dan pemberdaya berupaya menyelaraskan gerak SIT dalam mewujudkan cita-cita mulia tersebut,” pungkas Zainal. []