SOLO-Sebanyak 35 siswa kelas IV, V, dan VI SD Muhammadiyah 21 Baluwarti Pasar Kliwon belajar kewirausahaan di Pabrik Bosso Batik, Dusun 1 Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Senin (21/10/2024).
Pada kegiatan ini para murid mengamati secara langsung proses pembuatan batik. Dari awalnya berupa kain mori putih diproses menjadi kain batik lalu menjadi pakaian yang dipasarkan dari Sabang sampai Merauke, bahkan diekspor ke luar negeri, yaitu Singapura, Malaysia dan Vietnam.
Kepala SD Muhammadiyah 21 Solo, Dwi Ningsih, sekaligus istri pemilik Pabrik Bosso Batik, menyampaikan dengan kegiatan ini diharapkan dapat menularkan ilmu kewirausahaan terhadap anak-anak sejak dini.
“Harapannya anak-anak termotivasi dan mempunyai cita-cita menjadi pengusaha yang membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan inti diawali dengan murid melihat proses pembuatan gambar, cara mencampur obat warna, dilanjutkan proses sablon, stem (pengeringan), pemotongan pola, menjahit, hingga proses terakhir, yaitu pengepakan dan pemasaran. Selain mengamati, para siswa juga praktik menyablon.
Salah satu siswa kelas V, Almaghfira Varzana, merasa senang mengikuti kegiatan kunjungan ke Pabrik Bosso Batik ini. Menurutnya, kegiatan ini sebagai motivasi dirinya untuk menjadi wirausahawan.
“Kita juga belajar upaya melestarikan batik sebagai warisan budaya Indonesia,”katanya. []