Home Nusantara Formaqin Gelar Silaturahim 35 Ponpes Bahas Pendidikan, Ekonomi Hingga Palestina

Formaqin Gelar Silaturahim 35 Ponpes Bahas Pendidikan, Ekonomi Hingga Palestina

0

BANDUNG–Aula Al-Hamidah Pesantren Pondok Quran Boarding School (PQBS) di Babakan Cimahi, Kabupaten Bandung, menjadi saksi berlangsungnya acara silaturrahim antara 35 pondok pesantren dan lembaga pendidikan dari wilayah Jawa Barat, Banten, dan Jakarta, Kamis, 5 Desember 2024.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Forum Maahid dan Madaris Quran Indonesia (Formaqin) ini dimulai pukul 09.30 hingga 16.00 WIB. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dan kerjasama dalam mengembangkan kualitas pendidikan Al Quran serta penguatan ekonomi pondok pesantren.

Dalam sambutannya, Ketua Formaqin, Dr. Umarulfaruq Abubakar, Lc., M.H.I, menekankan pentingnya kolaborasi antar pondok pesantren sebagai upaya untuk menguatkan sinergi, komunikasi, dan silatutrahim antara pondok pesantren dan lembaga pendidikan, dalam menciptakan kekuatan kebersamaan dan mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.

“Kami berharap Formaqin menjadi wadah kita bersama untuk saling menyatukan hati dan menguatkan sinergi, agar kita semakin kuat dan bahagia menjalankan amanah dakwah quraniah ini,” ujarnya dalam sambutan.

Dalam kegiatan diskusi dan tukar pikiran, KH. Syihabuddin Abdul Mu’iz, Ketua Dewan Pembina Formaqin, mengajak para peserta untuk saling berbagi pengalaman dan strategi dalam meningkatkan mutu pendidikan di masing-masing lembaga.

“Ekonomi pondok pesantren menjadi kuat dan berbeda karena ia berbasis pada kekuatan tauhid dan tazkiyatunnafs. Itulah yang perlu kita kuatkan dan saling menguatkan melalui forum seperti ini, kemudian kita wujudkan alam program sinergi bersama. Yang kita lakukan ini adalah Fardhu Kifayah Peradaban. Kekuatan ekonomi kita tidak untuk memperkaya diri, tapi untuk pengembangan dakwah Al Quran di lingkungan kita, bahkan di seluruh dunia” demikian pesan Ustadz Syihabuddin yang bertindak sebagai pemimpin diskusi.

Salah satu poin penting yang juga menjadi perhatian dalam diskusi adalah peran aktif pondok pesantren dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Para peserta sepakat bahwa sebagai lembaga pendidikan yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama, pondok pesantren memiliki tanggung jawab moral untuk ikut serta dalam mendukung kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Palestina.

Acara ini diakhiri dengan komitmen bersama dari semua peserta untuk saling mendukung dalam peningkatan kualitas pendidikan serta memperkuat kerjasama dalam berbagai program sosial dan ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat luas, khususnya dalam upaya membantu perjuangan Palestina.

Kegiatan silaturrahim ini tidak hanya mempererat hubungan antar lembaga pendidikan, tetapi juga merupakan momentum penting dalam membangun sinergi untuk pendidikan yang lebih baik di Indonesia. []

 

Exit mobile version