KARANGANYAR-Forum Ma’ahid dan Madaris Quraniah (Formaqin) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ukhuwah dan meningkatkan kualitas pengelolaan pendidikan pondok Al-Quran.
Selama dua hari, Sabtu-Ahad, 14-15 Desember, Formaqin sukses menggelar Seminar Pendidikan dan Mabit Ukhuwah Pondok-Pondok Al-Quran Nasional di Lembah Manah, Karangpandan.
Acara ini menghadirkan sejumlah pembicara kompeten dari berbagai bidang untuk memberikan wawasan dan inspirasi kepada para pimpinan pondok pesantren.
Seminar Psikologi bersama Prof. Dr. Taufik Kasturi, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang membahas pendekatan psikologi dalam membangun generasi Qurani, khususnya dalam mengatasi dan menyelesaikan permasalahan Bullying di Pesantren.
Seminar Metodologi Pembelajaran Sirah Nabawiyah di Pesantren oleh Ustadz Asep Sobari, Direktur Sirah Community Indonesia, yang mengupas strategi efektif dalam mengajarkan sejarah Nabi kepada para santri, untuk menguatkan kemampuan tadabbur dan hafalan Al Quran.
Selanjutnya, Kajian Fiqih Sosial bersama Syekh Dr. Ishom Muhammad Abdul Aziz dari Universitas Al Azhar Mesir, yang memberikan perspektif mendalam tentang pentingnya penerapan fiqih sosial di pondok pesantren.
Kajian Penguatan Pusat Keunggulan di Pondok Pesantren bersama Ustadz Syihabuddin Abdul Muiz, Ketua Dewan Pembina Formaqin, yang memberikan panduan strategis untuk mengokohkan keunggulan Pondok Pesantren, di tengah persaingan global.
Terakhir diskusi pendidikan dengan narasumber Dr. Hakimuddin Salim, Lc., M.H.I, KH. Abdurrahim Baasyir, dan Ustadz Sanif Alisyahbana, yang mengupas tantangan dalam pengelolaan pendidikan pondok pesantren, sekaligus menghadirkan solusi stategis dan aplikatif dalam mengatasi permasalahan yang terjadi.
Dalam sambutannya, Ketua Formaqin, Dr. Umarulfaruq Abubakar, Lc., M.H.I, menegaskan pentingnya kegiatan ini dalam memperkuat ukhuwah dan kolaborasi antarpondok pesantren.
“Kegiatan ini hadir untuk saling menguatkan ukhuwah antara pimpinan pondok pesantren, sekaligus meningkatkan kualitas pengelolaan pendidikan Pondok-Pondok Al-Quran,” ujarnya.
Acara yang berlangsung selama dua hari ini tidak hanya menjadi ajang berbagi ilmu, tetapi juga mempererat hubungan antarpondok pesantren, sebagai bagian dari ekosistem penting pendidikan Islam di Indonesia.
Peserta mengapresiasi inisiatif Formaqin dan berharap kegiatan serupa terus berlanjut untuk mendukung perkembangan pondok pesantren di masa depan. []